Taj Yasin: Pengentasan Warga Miskin Mutlak Dilakukan

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, melihat produk olahan ibu-ibu usai membuka acara pencanangan Desa Sejahtera bagi Perempuan dan Anak (Destara) di Kabupaten Pemalang, Rabu (3/11)
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, melihat produk olahan ibu-ibu usai membuka acara pencanangan Desa Sejahtera bagi Perempuan dan Anak (Destara) di Kabupaten Pemalang, Rabu (3/11)

PEMALANG (Awal.id) – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menandaskan, pengentasan warga miskin mutlak dilakukan secara bergotong royong. Tidak hanya pemerintah, namun elemen terkait juga punya tanggungjawab serupa.

“Ada tiga kelompok dengan jumlah anggota masing-masing 10 orang. Nanti kita berdayakan membuat sirup. Pasti nanti ada dampak positif, salah satunya untuk menanggulangi kemiskinan,” ujar Yasin, seusai membuka acara pencanangan Desa Sejahtera bagi Perempuan dan Anak (Destara) di Pendopo Kabupaten Pemalang, Rabu (3/11).

Ia menyebut selain pemberdayaan, ada pula bantuan stimulan berupa renovasi rumah layak huni dan santunan bagi anak yatim/piatu karena Covid-19.

Baca Juga:  Ini Daftar 11 Panelis untuk Debat Perdana Cawapres

Ditanya terkait tugas pengentasan kemiskinan dari pemerintah pusat, Yasin mengaku optimis. Namun, ia menyadari dengan tenggat yang ditetapkan penuntasan warga miskin akan dilakukan secara bertahap.

Ini mengingat, kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Dan lagi, Yasin mengingatkan agar warga tak abai dengan ancaman penularan gelombang ketiga.

Diketahui, Pemprov Jateng terus menggenjot upaya pengentasan warga miskin. Satu di antaranya, dengan memberdayakan perekonomian perempuan dengan menggandeng Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) dan dinas-dinas terkait melalui pemberian bantuan dan pelatihan keterampilan.

Pola tersebut dikembangkan di tiga desa di tiga kabupaten. Yakni, Pemalang, Sragen dan Demak. Pemberdayaan ekonomi perempuan dilaksanakan dengan memaksimalkan potensi lokal.

Baca Juga:  Inginkan Masyarakat Terlibat Proyek, PLN Berikan Beragam Pelatihan Kompetensi kepada Warga Sekitar Proyek PLTA Cisokan

Di Desa Bantarbolang, Pemalang  satu di antaranya. Pola pengembangan ekonomi perempuan dilakukan dengan memberdayakan warga membuat sirup rambutan. Ini karena, hampir di setiap halaman rumah terdapat tanaman buah tersebut.

Ketua BKOW Jateng Nawal Nur Arafah berharap, program ini dapat menumbuhkan ketahanan ekonomi keluarga. Pada akhirnya, Destara diharapkan dapat membantu pengentasan warga miskin di Jateng.

“Termasuk kami akan bekerjasama dengan DP3AP2KB Jateng, Dinkes untuk mengatasi stunting (anak kerdil) di sini. Ke depan, kita akan fokus ke penurunan angka stunting dan pengolahan sampah,” tuturnya.

Baca Juga:  Peringati Hari Bumi, Ganjar dan Warga Tanam Pohon di Lokasi Bekas Tambang

Nawal menjelaskan, pemberdayaan yang dilalukan di setiap desa berbeda-beda. Seperti di Desa Kebon Batur Demak yang memberdayakan pengolahan kunyit kering. Sementara di Desa Ketro Sragen, mengolah ikan air tawar.

Kepala Dinas Perempuan dan Anak Jateng Retno Sudewi mengatakan, selain pendampingan ekonomi perempuan pihaknya juga melakukan pendirian pusat anti kekerasan perempuan dan anak.

“Kita ada pelatihan peningkatan produktifitas perempuan, kita juga bentuk sentra pelaporan terpadu (SPT). Juga ada forum anak di Desa Bantarbolang,” sebutnya. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *