Pembangunan Sistem Kota Cerdas, Wali Kota Semarang : Harus Cerdas Pahami Persoalan Masyarakat

SEMARANG (Awal.id) – Pembangunan sistem kota cerdas harus fokus dalam peningkatan kemampuan pemerintah untuk dapat memahami persoalan masyarakat dan mampu memberikan solusi.

Terkait hal itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan di Semarang, kota cerdas tidak hanya tentang digitalisasi, namun juga harus cerdas dalam memahami persoalan masyarakat.

Seperti halnya dalam menghadapi pandemi, kata Wali Kota, diperlukan langkah yang tegas. Ketika wilayah kesehatan diserang, sistem kota cerdas harus mampu mengintegrasikan data ketersediaan tempat tidur rumah sakit secara menyeluruh. Termasuk tempat isolasi terpusat dari mulai tingkat kota, hingga tingkat kelurahan dan balai-balai RW.

Baca Juga:  Bareng Pramuka, Ganjar Tanam 3.500 Bibit Mangrove di Semarang

“Inti pembangunan kota cerdas tidak melulu berorientasi pada pemutakhiran teknologi. Fokusnya pada apa yang dibutuhkan masyarakat, dengan tujuan memberikan solusi dan kemudahan,” ujar Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu, Jumat (15/10).

Hendi menjelaskan, pemanfaatan digitalisasi di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah hanya bersifat sebagai pendukung. Dengan digitalisasi diharapkan dapat mempercepat langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah.

Contohnya, seperti berbagai layanan daring pada portal Semarangkota.go.id, yang di dalamnya masyarakat dapat memperoleh informasi terkait pelayanan publik, mulai dari pelayanan administrasi kependudukan, layanan pembayaran pajak, serta informasi terkini mengenai Covid-19.

Baca Juga:  Kesulitan Bibit dan Minat Berkurang, Asosiasi Petani Tebu Wadul ke Ganjar

“Dalam penangan pandemi Covid-19, pemerintah dapat mengambil keputusan cepat terkait kebutuhan masyarakat yang didukung dengan kemajuan digitalisasi, di mana kini kian berkembang,” jelasnya.

Selain itu, orang nomor satu di Kota Semarang itu juga memaparkan bahwa pembangunan kota cerdas tidak harus mencontoh daerah lain.

“Ingat, setiap wilayah itu mempunyai tantangan dan karekteristik yang berbeda, termasuk di Kota Semarang ini. Semarang tidak mencontoh smart city yang ada di Australia dan Singapura, karena dalam pembangunannya pasti membutuhkan uang,” paparnya. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *