Tekan Lonjakan Covid-19, Wali Kota Semarang Akan Buka 4 Sentra Vaksinasi Lagi

SEMARANG (Awal.id) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi akan menambah empat titik sentra vaksinasi di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.
Program penambahan itu dilakukan setelah pembukaan sentra vaksinasi dengan sistem drive thru di objek wisata Klenteng Sam Poo Kong dinilai sukses.
“Percepatan vaksinasi menjadi salah satu prioritas Pemkot Semarang untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19,” kata Hendrar Prihadi, di kantornya, Selasa (15/6).
Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi dengan tambahan empat sentra vaksinasi nanti, pihaknya dengan memiliki lima sentra (setelah penambahan –red) meyakini Pemerintah Kota Semarang dapat mempercepat proses vaksinasi masyarakat di wilayahnya.
“Selain yang sudah ada saat ini di Sam Poo Kong. Sentra vaksin juga kita siapkan di Pedurungan tepatnya di bekas kantor kecamatan, dan yang sekarang digunakan untuk kantor kecamatan. Kemudian di Mijen juga di kantor kecamatan dan bekas kantor kecamakatan,” tutur Hendi di kantornya, Selasa (15/6).
Orang pertama di jajaran Pemkot Semarang ini mengaku selain menyiapkan sentra vaksin, pihaknya juga telah menyiapkan tenaga kesehatan. Dengan penambahan sentra vaksinasi dan jumlah tenaga kesehatan, pihaknya menargetkan dalam waktu sehari bisa memvaksin 3.000 hingga 5.000 orang.
“Tenaga kesehatan kita mampu melaksanakan vaksinasi terhadap 3000 sampai 5000 orang. Jadi yang kita harapkan lebih banyak kiriman vaksin dari pemerintah pusat,” lanjutnya.
Sementara itu, jumlah masyarakat Kota Semarang yang sudah divaksin saat ini tercatat 520 ribu lebih. Jumlah ini akan bertambah dengan ada pasokan 5.000 vaksin dari pemerintah provinsi yang akan masuk dalam waktu dekat.
“Kita akan ketambahan lagi 5.000 vaksin yang bisa untuk 50.000 masyarakat. Ini akan digunakan untuk masyarakat yang sudah mendaftarkan di aplikasi Dinkes. Saat ini daftar tunggu di aplikasi mencapai 18.000,” ujar Hendi.
Ingatkan Prokes
Di sisi lain, Hendi kembali mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan. Pasalnya, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang menunjukkan seiring dengan peningkatan kasus Covid diawali dengan penurunan kepatuhan protokol kesehatan di masyarakat.
“Kami sudah mengadakan survei mingguan yang menunjukkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan cenderung menurun. Dari angka 78 persen di minggu-minggu ini menjadi 74 persen. Artinya pemakaian masker, kerumunan mulai diabaikan oleh masyarakat,” terang Hendi.
Wali Kota meminta masyarakat untuk lebih tegas lagi dalam melaksanakan protokol kesehatan, yaitu menerapkan 5M serta tidak bepergian kecuali sifatnya penting dan mendesak.
“Kuncinya dalam situasi seperti ini, yaitu saling menjaga diri, keluarga dan lingkungannya,” tandas Hendi. (is)