Objek Wisata Religi di Kudus Diminta Tutup, Tekan Penyebaran Covid-19

KUDUS (Awal.id) – Dua pengelola objek wisata religi di Kabupaten Kudus, yakni Yayasan Menara dan Muria Kudus, diminta untuk menutup sementara usahanya. Penutupan objek wisata religi ini dimaksudkan untuk mengurangi lonjakan kasus Covid-19 yang kini terus meningkat di wilayah tersebut.
“Kami mohon pengertiannya kepada yayasan, baik itu Sunan Kudus dan Sunan Muria untuk sementara waktu menutup tempat tersebut. Kami juga memohon masyarakat untuk menahan diri demi keselamatan bapak ibu sekalian,” ujar Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto didampingi Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Bupati Kudus Hartopo, di Kudus, Kamis (27/5).
Pangdam meminta seluruh masyarakat agar menyadari kondisi yang terjadi di Kabupaten Kudus. Akibat melemahnya kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan, kasus Covid di Kudus kini meningkat menjadi 804 orang.
Dia menilai upaya efektif untuk menghindari penuluran virus berbahaya itu adalah dengan menerapkan prokes secara ketat, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak.
Berdasarkan penjelasan dari Bupati Kudus Hartopo, kata Pangdam, lonjakan kasus Covid-19 di Kudus ini dipicu banyak faktor. Salah satunya adanya tempat-tempat wisata religi.
Faktor lainnya yang terjadi di beberapa waktu lalu, yakni tradisi anjang sana dan silaturahmi saat Lebaran dan masyarakat juga melaksanakan ibadah di masjid yang mungkin melupakan prokes.
“Seluruh warga Kudus kami cinta dan sayang, demi keselamatan bapak ibu sekalian, kami minta kerja samanya. TNI dan Polri, pemda dan semua pemangku kepentingan saling bergandengan tangan untuk memerangi Covid-19, sehingga Kudus bisa menjadi hijau kembali,” ujarnya.
Sebelum adanya permintaan dari Pangdam terseut, jumlah wisatawan yang hendak berziarah ke makam wali di Kabupaten Kudus memang masih terus berdatangan. Tercatat sudah puluhan bus maupun mikrobus pengangkut peziarah yang diminta putar balik demi menekan angka penularan kasus Covid-19.
Sementara Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan Jateng memiliki 1.435 kesiapan tempat tidur. Sedang yyang kini terisi baru 303 tempat tidur, sehingga masih ada 1.132 tempat tidur.
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, lanjut Kapolda, Pemkab Kudus telah menyiapkan 437 tempat tidur cadangan sebagai tempat isolasi.
“Kami juga mendorong tenaga kesehatan dan obat-obatan dari provinsi juga ada, serta alat pelindung diri (APD), termasuk bantuan Pusdokkes Mabes Polri digeser ke Kudus dalam rangka menetralisir kegiatan di Kudus,” tandasnya. (*)