Ditemukan Bayi Meninggal Terbungkus Plastik di TPU Gandeng Genuk

SEMARANG (Awal.id) – Seorang bayi laki-laki ditemukan meninggal dunia dalam keadaan terbungkus plastik di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gandeng Kampung Sumur Adem, Kelurahan Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang pada Selasa (7/2/2023) sekira pukul 06.30 WIB, pagi.

Kapolsek Genuk, Kompol Ris Andrian menjelaskan dari hasil pemeriksaan Tim Inafis Polrestabes Semarang dan Puskesmas Bangetayu bayi tersebut memiliki panjang sekitar 38 sentimeter dengan berat sekitar 2 kilogram. 

“Kuat dugaan bayi tersebut dibuang atau diletakkan oleh pelaku di TPU Kuburan Gandeng dengan dibungkus kain sarung warna cokelat, diikat dan kondisinya masih ada tali pusarnya,” ungkap Ris Andrian saat dikonfirmasi.

Sementara, salah satu saksi bernama Usman mengatakan jenazah ini pertama kali ditemukan oleh warga bernama Taslim yang sedang membersihkan kuburan. Akan tetapi, dirinya mengaku juga sempat melihat bungkusan itu pada saat melintas untuk membeli sarapan. 

Baca Juga:  Korupsi PT Krakatau Steel, Ahli PT Amythas Diperiksa Kejagung

“Kalau pak Taslim itu sering bersih2 kuburan. Tapi awalnya saya melihat sekitar pukul 06.30 WIB mau beli lauk. Saya lihat nggak curiga sama sekali. Biasanya kan ada orang buang sampah. Mungkin ada orang gila atau gimana naruh pakainnya di situ. Nggak ada curiganya sama sekali,” bebernya.

Setelah kembali ke rumah, kemudian pukul 06.30 WIB, dirinya melintas kembali di lokasi kejadian dan sudah melihat kerumunan warga. Karena penasaran, kemudian ia baru tahu bungkusan plastik itu adalah jasad bayi laki-laki yang baru lahir. 

Baca Juga:  Tim JPU Kejagung Terima Dua Berkas Tersangka Perpajakan

“Kebetulan yang tadi mengetahui pertama kali pak taslim tadi. Dia curiga terus mendekati karena kok ternyata dah dikerumuni lalat. Kemudian langsung dilihat. Ternyata kepala seorang bayi. Tapi ya nggak diapa-apain. Kemudian pak taslim ini langsung lapor ke Pak RT,” jelasnya.

Ia mengaku tidak mengetahui siapa yang tega menaruh bayi tersebut. Apalagi CCTV yang menyorot lokasi kejadian tidak ada.  

“Mungkin naruhnya dini hari atau malam. Yang pasti saya lihat setengah 6 sudah ada,” pungkasnya. 

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *