Hutan Wisata Tinjomoyo, Tempat Melepas Penat di Sekitar Perkotaan
SEMARANG (Awal.id) – Wisata alam adalah pilihan alternatif yang tepat untuk menyegarkan pikiran dari kepenatan usai menjalani rutinitas sehari-hari yang melelahkan. Selain ke pantai dan pegunungan, wisata alam bisa dilakukan di kawasan wisata hutan.
Untuk masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya, wisata hutan bisa dilakukan di Hutan Wisata Tinjomoyo. Uniknya, lokasi hutan ini tidak jauh dari pusat kota. Hutan Wisata Tinjomoyo bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin menikmati suasana asri di Kota Semarang.
Di lokasi wisata itu, pengunjung bisa menjumpai pepohonan yang tinggi dan rindang. Di beberapa spot tersedia hammock untuk berfoto. Di lokaksi wisata itu juga sering diadakan berbagai kegiatan dan lomba, seperti lomba burung dan berkemah, Tak jauh dari Hutan Tinjomoyo, ada sebuah jembatan bercat merah yang sering dijadikan sebagai tempat berfoto anak muda.
Rute untuk menuju objek wisata alam ini sangat mudah. Hutan wisata ini tepatnya berada di Desa Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Semarang. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Letak objek wisata ini berjarak sekitar 7 km dari pusat Kota Semarang, yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 20 menit.
Bekas Kebun Binatang
Menilik sejarahnya, Hutan Wisata Tinjomoyo ini merupakan objek wisata bekas kebun binantang di Semarang. Pada 2006 objek wisata ini ditutup karena dilanda banjir akibat luapan air Kali Garang. Itulah sebabnya, pengunjung di lokasi itu dapat melihat reruntuhan bangunan dan bekas kandang hewan. Tidak hanya itu, jembatan penghubung pintu masuk pun putus akibat diterjang arus sungai yang sangat deras.
Hutan wisata Tinjomoyo memiliki luas sekitar 57 hektare dengan pemadangan alam yang indah dan mempesona. Selain itu, udara yang sejuk juga dirasakan meskipun berada di tengah kota Semarang. Banyak juga spot-spot yang instagramable dengan latar yang menarik berupa sisa-sisa reruntuhan bangunan bekas kebun binantang.
Spot paling populer adalah jembatan kayu dan sekitar sungai. Jembatan kayu tersebut sebelumnya telah rapuh dan kemudian dirombak menjadi jembatan beton yang kokoh. Jembatan itu memang sengaja dibangun sebagai tempat berswafoto.
Di Hutan Tinjomoyo Semarang, pengunjung bisa melakukan aktivitas berupa outbound, combat game, berkemah dan family outing. Ada juga aliran sungai yang kerap dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan susur sungai yang menyenangkan.
Memang, pengelola hutan wisata ini terus berusaha untuk melengkapi wahana yang ada. Saat ini di area wisata itu juga tersedia jalur tracking untuk wisata jalan kaki sepanjang 3 km.
Pengelola juga menyediakan Panggung Pasar Semarangan untuk kegiatan umum, perkantoran, komunitas mahasiswa maupun siswa sekolah. Ada juga lapangan yang diperuntukkan untuk kegiatan olahraga, kesenian seperti musik dan wayang, di samping juga untuk perkemahan, outbond maupun lomba burung berkicau.
Hutan Tinjomoyo sendiri mempunyai kontur wilayah dengan perpaduan bukit, sungai dan hutan. Vegetasi pohon jati serta pinus, menjadi tumbuhan yang paling banyak ditemukan di hutan ini.
Hutan Tinjomoyo merupakan habitat alami bagi sebagian besar hewan hutan, termasuk di dalamnya terdapat 200 lebih spesies burung.
Salah satunya adalah Elang Jawa yang selalu melakukan migrasi dari kawasan Asia utara menuju hutan wisata tersebut pada bulan Maret hingga April. Adapun, spesies burung lainnya yang ada di kawasan hutan ini adalah Kepodang dan Elang Ular Bido.
Kisah Mistis
Beredarnya kisah mistis di kalangan masyarakat sekitar tentang keberadaan hutan Tinjomoyo, menjadikan hutan ini sebagai tempat favorit yang sering dikunjungi kalangan paranormal.
Berdasarkan cerita yang beredar, di tengah hutan dipercaya terdapat pesanggrahan gaib, yakni tempat makhluk astral berkumpul.
Konon, mereka menyebut di bawah jembatan Tinjomoyo ada gerbang yang dijaga ketat oleh sepasang banaspati atau gumpalan api.
Namun, gerbang yang tak disebutkan ini tidak bisa dilihat dengan mata biasa, melainkan dengan mata batin. Wallahu alam
Bahkan, ada sekelompok masyarakat yang menyebut bahwa hutan Tinjomoyo merupakan tempat yang sakral. Hal itu karena area ini menjadi lokasi persembunyian pengawal Pangeran Diponegoro.
Selain itu, menurut cerita yang beredar juga, hutan Tinjomoyo juga digunakan sebagai tempat suci untuk makhluk astral melakukan semedi.
Jam operasional hutan Tinjomoyo mulai pukul 07.00 hingga 18.00 WIB. Untuk masuk ke kawasan hutan ini, pengunjung akan dikenakan biaya tiket sebesar Rp 4.500 per orang. (adv)