Menyusuri Hamparan Bangunan Candi di Wisata Gedong Songo

Gerbang wisata Candi Gedong Songo, di dalamnya berhamparan bangunan-bangunan candi peninggalan sejarah Hindu
Gerbang wisata Candi Gedong Songo, di dalamnya berhamparan bangunan-bangunan candi peninggalan sejarah Hindu

SEMARANG (Awal.id) – Lokasi wisata Candi Gedong Songo terletak di Kecamatan Bandungan, merupakan salah satu wisata unggulan yang ada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan namanya, jumlah bangunan candi seharusnya ada sembilan. Dalam bahasa Jawa, Gedong berarti bangunan dan Songo berarti sembilan. Namun faktanya, di dalam hanya terdapat tujuh bangunan candi.

Candi ini merupakan peninggalan sejarah Hindu yang terletak di Gunung Ungaran, ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan diperkirakan dibangun pada masa Wangsa Syailendra pada abad ke-9. Candi Gedong Songo terletak di ketinggian 1.200 di atas permukaan laut dengan suhu lumayan dingin yaitu 19-27 Celcius.

Pada tahun 1916 pemerintah Belanda secara resmi meneliti beberapa bangunan dari candi. Penelitian tersebut dilakukan oleh Dinas Purbakala Belanda, kemudian pada tahun 1928 hingga 1929 dilakukan pemugaran Candi Gedong 1 kemudian dilanjutkan dengan perbaikan Candi 2 pada tahun 1930-1932.

Pemerintah Indonesia sendiri mulai mengambil alih dan melakukan perbaikan pada tahun 1977-1983. Yakni perbaikan pada candi 3, 4 dan 5 yang dilakukan oleh SPSP (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala). Pada tahun 2009 tempat ini mulai dirombak dan diperbaiki secara keseluruhan.

Sampai saat ini terus saja ada pembenahan dengan menambah wahana lain agar para pengunjung lebih merasa puas menghabiskan waktu di kawasan Gedong Songo. Proses revitalisasi itu menurut pemerintah daerah bertujuan untuk menambah kenyamanan pengunjung. Misalnya penambahan mushola, pusat informasi, dan juga pembangunan wastafel di beberapa area guna membiasakan serta mempermudah pengunjung untuk cuci tangan.

Baca Juga:  Pesona Pantai Larangan Tegal dan Hidden Gem yang Jarang Diketahui

Candi Gedong Songo ke depannya direncanakan jadi tempat wisata yang ramah difabel. Dalam proses revitalisasi ini juga akan diadakan penyediaan fasilitas untuk para disabilitas. Setelah sebelumnya menyediakan area jalan untuk para pengguna kursi roda, juga akan dibuat jalan khusus penyandang dan juga handrail.

Wahana Pendukung

Memasuki area wisata Candi Gedong Songo, pengunjung akan menemukan beberapa area wisata yang sangat memanjakan mata. Untuk bisa mengelilingi area Candi Gedong Songo yang luasnya lebih dari 230 ribu m2 itu, pengunjung akan ditawarkan untuk menggunakan paket wisata berkuda yang harganya berkisar dari Rp50 ribu hingga Rp200 ribu. Karena jika menempuh seluruh area dengan berjalan kaki, rasanya tidak cukup sehari

Tidak jauh dari area Candi I, pengunjung akan menemukan wahana wisata pendukung, yaitu area wisata Ayanaz Gedong Songo. Area ini menawarkan spot foto yang unik untuk para pengunjung yang datang. Jika di area utama Candi Gedong Songo kental dengan suasana tradisional, di Ayanaz akan dijumpai wisata kekinian dan instagramable.

Jika pengunjung naik ke atas area Candi Gedong Songo juga akan menemukan area wisata Vanaprastha yang menyajikan wisata hutan pohon pinus yang sangat asri. Lokasinya berada tepat di bawah lereng Gunung Ungaran, sehingga jika berada di sekitar lokasi itu pengunjung akan merasakan udara yang dingin.

Baca Juga:  Disbudpar Kota Semarang Ajak Pengelola Pariwisata Bentengi Diri dengan Aplikasi PeduliLindung

Selain jadi spot foto, Vanaprastha juga menawarkan berbagai aktivitas, sebab di dalamnya juga tersedia villa, camping ground, playground untuk anak-anak, dan juga gazebo serta kursi yang bisa digunakan untuk area bersantai.

Komitmen Pemkab

Bupati Kabupaten Semarang, H. Ngesti Nugraha, SH, MH, mengatakan, pihaknya berkomitmen akan terus mengembangkan destinasi wisata yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Semarang, salah satunya Candi Gedong Songo dan desa wisata.

“Seandainya nanti wisata berkembang, UMKM juga akan bangkit. Kemudian hasil produksi pertanian, perikanan maupun peternakan juga akan ikut bangkit. Ketika destinasi wisata ini bergerak, lainnya juga akan ikut bergerak. Artinya ekonomi masyarakat akan semakin maju,” kata Ngesti.

Untuk menuju kawasan candi ini cukup mudah karena kawasan wisata ini terletak di lereng Gunung Ungaran. Jika dari Ambarawa maka diperlukan waktu sekitar 40 menit ke arah Bandungan. Sementara jika dari arah barat bisa melewati Temanggung kemudian berjalan ke arah Bandungan Semarang.

Baca Juga:  Kemenparekraf Pastikan Pengembangan DSP Labuan Bajo Sesuai Prinsip Pariwisata Berkelanjutan

Yang perlu diperhatikan, untuk menuju ke lokasi, pengunjung harus berhati-hati karena jalan yang berkelok dan tergolong sulit untuk pengedara, apalagi saat hujan turun yang membuat jalan semakin licin karena untuk menuju ke kawasan wisata diharuskan melewati tanjakan.

Pemandian Air Panas

Di Gedong Songo, pengunjung bisa menelusuri bangunan candi yang jumlahnya ada sembilan. Diperlukan tenaga ekstra jika ingin menyusuri candi dengan berjalan kaki dari Candi Gedong Songo 1 sampai candi berikutnya.

Setelah sampai di kawasan candi 3 pengunjung akan menemukan kawasan pemandian air panas. Ketika pertama masuk uap panas dari Gedong Songo sudah mulai terasa, uap panas ini berasal dari dalam bumi. Pengunjung bisa menikmati pemandian air panas pada ketinggian di kawasan wisata tersebut.

Jika haus atau butuh cemilan dan makan, tidak perlu khawatir. Sebab di sekitar kawasan wisata dan selama perjalanan sudah banyak warung makan, khususnya yang menyediakan kuliner khas Gedong Songo.

Banyak warung yang menyediakan sate kelinci dan juga wedang ronde hangat serta sari kedelai hangat dengan cemilan gula kacang. Ada juga beberapa toko oleh-oleh dan pernak-pernik dan cinderamata. (adv)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *