Pulau Momongan Cilacap, Destinasi Wisata yang Dikelilingi Hamparan Batu dan Hutan Mangrove
CILACAP (Awal.id) – Kabupaten Cilacap mempunyai destinasi wisata baru yang menyuguhkan pemandangan alam Indah. Namanya Pulau Momongan.
Destinasi wisata ini memiliki banyak cerita menarik di dalamnya, sekaligus mempunyai sejarah tersendiri bagi masyarakat sekitar.
Pulau Momongan yang terletak di tengah aliran Sungai Bodo Ijo, Kabupaten Cilacap itu penuh dengan tanaman mangrove. Tadinya pulau tersebut masih perawan dan baru mulai digarap serius pada tahun 2020.
Bagi anda yang ingin berkunjung ke pulau tersebut, harus menggunakan perahu dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Jetis. Untuk tarif perahu sendiri sangat murah hanya Rp 15 ribu rupiah per orang, jika hanya ingin mengelilingi pulau ini dengan perahu.
Tapi bagi rombongan yang ingin singgah dan mengekspolari alam di pulai ini, bisa menyewa perahu dengan kapasitas 40 orang, serta nantinya bisa masuk ke pulau sepuasnya.
Pemandangan alam indah
Selama perjalanan dengan perahu menuju Pulau Momongan, kita akan disuguhkan pemandangan alam yang indah berupa perbukitan batu karst dengan hamparan tanaman mangrove.
Sesampainya di dermaga Pulau Momongan, kita akan disambut ramah oleh petugas yang berjaga di dermaga pantai mungil ini.
Dermaga yang ikonik ini bisa dijadikan spot foto sendiri ataupun dengan keluarga besar, karena area dermaga yang cukup luas dan bisa menampung puluhan orang yang mau mengabadikan momen indahnya di pintu masuk Pulau Momongan tersebut.
Potensi Pulau Momongan sebagai destinasi wisata sempat didengar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Gubernur berambut putih itu pun menyempatkan diri melihat potensi wisata Pulau Momongan yang ada di Desa Jetis, Kabupaten Cilacap, Kamis (23/5/2019).
Dengan pemandangan alam dan balutan cerita yang menempel, Ganjar yakin pulau itu akan menjadi destinasi wisata hebat di masa mendatang.
Pulau Momongan terletak di tengah aliran sungai Bodo Ijo, Kabupaten Cilacap. Benar, untuk menuju ke pulau tersebut, Ganjar dan rombongan harus menaiki perahu dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Jetis.
Cerita mistis
Selain pemandangan wisata yang indah karena dikelilingi kawasan pegunungan karst, Pulau Momongan memiliki cerita mistis yang sudah terkenal di masyarakat.
Mitosnya, bagi pasangan yang sudah lama menikah namun belum memiliki keturunan atau dalam bahasa Jawa disebut momongan, setelah berkunjung ke pulau itu dan berdoa, maka akan segera memiliki anak.
“Potensi Pulau Momongan ini luar biasa. Selain pemandangan alam dan cerita yang menarik di dalamnya. Pulau Momongan ini sudah terkenal di kalangan masyarakat, namun masih perawan dan membutuhkan sentuhan untuk menjadi destinasi wisata terkenal,” kata Ganjar.
Di pulau tersebut, lanjut dia, dapat dibangun jogging track yang bagus untuk mengelilingi pulau yang penuh dengan tanaman mangrove tersebut. Selain itu, dapat pula ditambah dengan bangunan-bangunan cantik untuk menambah daya tarik pengunjung.
“Atau dengan event, karena pulau dikelilingi sungai yang cukup dalam, bisa saja digelar event lomba dayung, jetski dan sebagainya. Ini tentu akan menarik, dan saya membayangkan pasti itu luar biasa,” terangnya.
Untuk itu, Ganjar meminta pihak desa atau Kabupaten Cilacap segera menggandeng konsultan atau perguruan tinggi. Tujuannya, untuk mendesain pulau tersebut menjadi destinasi wisata yang menarik.
“Meski hanya pulau kecil, tapi kalau didesain bagus pasti akan cantik. Momongan ini sudah memiliki nilai plus, karena sudah dikenal banyak orang,” ucapnya.
Selain Pulau Momongan, Ganjar juga berharap ada pasar kuliner apung yang ada di kiri-kanan sungai. Lokasi itu dapat dibuat menjadi sentra kuliner dengan menu andalan ikan dan hasil laut lainnya.
“Apalagi ini dekat dengan TPI, pasti ikannya bagus-bagus dan segar. Dengan tempat wisata bagus, ada event dan kuliner yang mantap, tempat ini pasti keren sekali,” tukasnya.
Dilarang Bawa Makanan
Pulau Momongan akhirnya digarap secara serius pada tahun 2020, seperti yang pernah dijanjikan Kepala Desa Jetis, Muharno, waktu itu. Sejumlah konsep telah dibuat dan anggaran untuk pengelolaan pulau itu pun disiapkan.
“Kami buat jogging track, pembuatan dermaga yang ikonik, gazebo, gardu pandang dan lainnya. Tentu kami akomodir saran dan masukan Pak Gubernur untuk membuat bangunan-bangunan yang cantik serta menggelar banyak event,” kata dia.
Selain itu, kata dia, nantinya para pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman saat berkunjung ke lokasi itu. Untuk makanan dan minuman, akan dilayani oleh masyarakat yang berjualan menggunakan kapal. “Jadi nanti menambah eksotis tempat ini,” ucapnya.
Muharno menceritakan, Pulau Momongan merupakan pulau yang sudah terkenal. Disebut Momongan karena dahulu banyak masyarakat yang mencari kayu di pulau itu sambil menggendong anak.
“Selain itu, adanya mitos yang dipercaya bahwa siapapun yang berdoa meminta momongan di pulau itu, pasti akan terkabul,” terangnya. (*)