Grand Maerakaca, Taman Mini Jawa Tengah yang Kian Memesona
SEMARANG (Awal.id) – Grand Maerakaca (dulu Puri Maerakaca), merupakan sebuah miniatur Pulau Jawa yang berisi anjungan-anjungan dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sebagai tempat rekreasi yang disebut dengan Taman Mini Jawa Tengah, Grand Maerakaca juga memiliki area perairan di sebelah utara pulau yang sering disebut dengan Miniatur Laut Jawa. Sedang di sisi selatan berupa miniatur Samudera Indonesia dengan luas keseluruhan kurang lebih 22 Ha.
Anjungan arsitektur tradisional kabupaten kota yang ada di sini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkegiatan bersama dalam kelompok-kelompok kecil maupun besar. Pandemi membuat warga membutuhkan ruang untuk berkegiatan dengan sehat, Grand Maerakaca lah lokasi yang memiliki pendopo-pendopo semi terbuka nan sehat terhubung selalu dengan lingkungan sekitar.
Bangunan terbesar adalah anjungan Kota Semarang yang bisa menampung 100 orang tamu. Beberapa anjungan lain yang bisa dipergunakan di antaranya : Anjungan Kabupaten Pemalang, Kabupatan Purwodadi, Kabupatan Pati, Kota Solo, Magelang & Salatiga.
Miniatur Laut Jawa
Grand Maerakaca juga merupakan tempat wisata yang memiliki area perairan di dalamnya. Area tersebut biasa dimanfaatkan untuk pengunjung yang ingin menyusuri miniatur Laut Jawa dengan kapal mesin, perahu dayung, maupun becak air. Dikelilingi oleh hutan bakau di sepanjang tepian airnya, membuat lokasi ini mengembangkan keunggulannya, dengan menambah sarana jalur pejalan kaki pada 2016-2017, menjadi kawasan waterfront pedestrian dengan trekking mangrove sepanjang hampir 700 meter.
Kegiatan yang dilakukan di area perairan Grand Maerakaca biasanya dilakukan pada pagi-sore hari, sehingga pada malam hari para pengunjung Grand Maerakaca tidak mempunyai banyak pilihan hiburan.
Hal itu menginspirasi untuk memanfaatkan area perairan sebagai salah satu hiburan di malam hari. Selain kegiatan M2M (Malem Minggon @ Maerakaca), Grand Maerakaca menghadirkan juga kegiatan bertajuk Padmajata Festival (Festival Lampion Air) yang diadakan beberapa kali dalam 1 tahun kalender.
Kegiatan Padmajata Festival dipusatkan di area “Laut Jawa” di sebelah utara Anjungan Semarang hingga Anjungan Pekalongan. Atraksi utamanya adalah Festival Lampion Air. Lampion air yang berjumlah ratusan menyala dan tersebar di Miniatur Laut Jawa pada malam hari. Para pengunjung Grand Maerakaca dapat menyaksikan pemandangan lampion air yang berkelap-kelip, menikmati suasana, dan berfoto. Selain itu pengunjung juga dapat ikut menyalakan lampion air dan melepaskannya ke “Laut Jawa”.
Setiap semester, gelaran Festival Budaya yang menghadirkan duta wisata kesenian tradisional setiap kabupaten kota di Jawa Tengah tak luput juga untuk menjadi agenda rutin di sini. Pada 26-27 Maret 2022 kemarin setelah vakum 2 tahun terakhir pasca-pandemi, Festival Maerakaca kembali digelar selama 2 hari. Kegiatan diikuiti oleh 8 Kabupaten Kota se Jateng disertai dengan berbagai kegiatan lain, di antaranya vaksin gratis, donor darah dan bazar UKM terpusat di Plaza Semarang.
Inovasi Grand Maerakaca
Grand Maerakaca adalah salah satu objek wisata yang ada di Kota Semarang dan merupakan bagian dari kawasan PRPP Jawa Tengah. Letaknya kurang lebih sekitar 5 km dari Tugu Muda Kota Semarang.
Direktur PT PRPP Jateng, Dra Titah Listiorini MM, menjelaskan bahwa Puri Maerakaca juga disebut sebagai Taman Mini Jawa Tengah. Bentuknya menyerupai Pulau Jawa bagian tengah lengkap dengan kondisi bentang alam yang menampilkan gunung, sungai dan danau yang terdapat di Jawa Tengah.
“Grand Maerakaca juga berisi anjungan-anjungan yang mewakili kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah berupa rumah adat yang beberapa di antaranya menampilkan potensi wisata di masing-masing kabupaten/kota,” kata Titah.
Titah menambahkan, agar selalu menjadi tempat wisata yang menarik perhatian pengunjung, Grand Maerakaca secara berkelanjutan melakukan berbagai usaha seperti membenahi dan merawat fasilitas umum untuk pengunjung, serta melakukan inovasi dengan cara memperbanyak spot foto, wahana permainan dan tentunya menambah wahana baru lain.
Pada tanggal 5 September 2020, Grand Maerakaca resmi membuka wahana barunya yang dinamakan Lumina Grand Maerakaca. Letaknya masih satu kawasan dengan Taman Mini Jawa Tengah Grand Maerakaca, tepatnya di sebelah utara Miniatur Laut Jawa. Bentuk dari wahana ini adalah berupa permukiman tradisional dari 5 negara, 3 benua di dunia. yaitu Jepang, Yunani, Turki, Mexico, dan Arab Saudi.
Wahana baru ini berbentuk perkampungan yang terdiri dari bentuk berbagai rumah dari beberapa negara dimaksud tadi agar sejalan dengan Grand Maerakaca yang berisi rumah-rumah adat dari kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
“Akses masuk Lumina Grand Maerakaca menyeberang melalui Cafe Jembatan dengan pintu keluar menuju arah barat yang berujung ke anjungan Kabupaten Brebes,” tutur Titah.
Wisata Olahraga
Goulf Grand Maerakaca/floating golf adalah wahana lain yang turut dikembangkan di masa Covid ini. Soft opening pada 14 Maret 2021. Berkonsep wisata olahraga, Goulf ini merupakan sebuah atraksi permainan Goulf dilakukan di atas air. Memanfaatkan aset tambak kolam retensi di sisi utara, wahana ini berkonsep drive range golf dengan area target berupa air yang menghadap langsung ke sisi cakrawala barat kota.
Dengan tiket sebesar Rp. 20K, kita bisa bermain berlatih golf dengan dikelilingi keasrian suasana tepi hutan mangrove. Keunggulan wahana ini ialah memiliki akses tepian air nan menawan sehingga cocok untuk kita berwisata sambil sedikit menggerakkan badan dan dekat dengan alam.
Upaya untuk berbenah dan menambah wahana terus dilakukan. Potensi air kembali dimanfaatkan oleh PRPP dengan membenamkan kegiatan yang selama ini banyak dinanti-nantikan oleh warga mancing mania, komunitas pemancing dan semua pemilik hobi mancing : Gandrung Mancing GM. Soft opening telah dilakukan pada 27 Maret 2022. Berlokasi di sisi terbarat kawasan PRPP Jateng, wilayah yang berbatasan langsung dengan muara sungai Siangker ini dikembangkan menjadi spot mancing ke depan nya.
Sebagai informasi, untuk menikmati beragam fasilitas dan miniatur bangunan di Grand Maerakaca, pengunjung perlu mengeluarkan biaya untuk tiket masuk sebesar Rp 15.000. (*)