Giliran Masjid dan Ponpes Mendapat Bantuan Gubernur Jateng
KARANGANYAR (Awal.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kembali melanjutkan kegiatan ngabuburit untuk membantu sesama selama ramadhan. Kali ini, Jumat (15/4), Ganjar yang ngabuburit bersama Baznas Jateng mengunjungi dua kabupaten, yakni Boyolali dan Karanganyar.
Seperti biasa, Ganjar memberikan bantuan bedah rumah atau RTLH kepada warga yang membutuhkan di Boyolali dan Karanganyar. Dua rumah warga dibangun Ganjar, yakni rumah Suprapto, warga Metuk Mojosongo Boyolali dan rumah Ngatemi, warga Dayu Gondangrejo Karanganyar.
Namun ada yang beda dari kegiatan ngabuburit Ganjar hari ini. Tak hanya bedah rumah, Ganjar juga memberikan bantuan pembangunan masjid dan bantuan sembako untuk pondok pesantren.
Bantuan sembako diberikan Ganjar kepada ratusan santri di Pondok Pesantren Ilyas Karanganyar. Sementara bantuan pembangunan masjid diberikan untuk Masjid Ibadurrohman Desa Sedayu, Jumantono Karanganyar.
“Insyaallah ada bantuan yang barangkali bisa digunakan. Saya ingin mengajak kita semua, di bulan Ramadan ini mari kebaikan kita sebarkan. Nggak hanya ramadan saja, tapi setelah Ramadhan dan seterusnya tetap kita lanjutkan,” kata Ganjar.
Pengasuh Ponpes Ilyas, Romo Kyai Sami’an Ali mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan Ganjar. Sepakat dengan Ganjar, Romo Kyai ingin agar kebaikan seperti ini terus disebarkan.
“Mari kita doakan Pak Ganjar selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dunia dan akhirat,” kata Romo Kyai Sami’an mengajak santrinya mendoakan Ganjar.
Hal senada juga disampaikan takmir Masjid Ibadurrohman, Yanto. Ia menerangkan, warga sangat senang dan bangga dengan kepedulian dan perhatian Ganjar.
“Alhamdulillah Pak Ganjar datang, memberikan bantuan sembako dan siap membantu pembangunan masjid. Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan. Pak Ganjar memang pemimpin yang peduli dan bisa mengayomi rakyatnya. Semoga berkah,” katanya.
Yanto menjelaskan, masjid berukuran 7×10 itu memang kondisinya sudah mulai rusak. Atap masjid sudah mulai miring dan jika hujan turun sering bocor.
“Memang sejak dibangun tahun 1997, belum pernah ada renovasi sampai saat ini. Makanya kami senang karena Pak Ganjar membantu renovasi masjid ini supaya kami bisa beribadah dengan tenang dan nyaman,” terangnya. (Cip)