Kurangi Risiko Bencana, Wakil Ketua DPRD Jateng Minta Proprov Tata Kembali Manajemen Kebencanaan

SEMARANG (Awal.id) – Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi bencana di wilayahnya. Pasalnya, pada musim penghujan saat ini, sejumlah wilayah di Jawa Tengah rawan terjadi bencana, seperti tanah longsor, banjir hingga pohon tumbang.
Untuk mengurangi risiko dari bencana tersebut, anggota legislatif asal Partai Golkar ini meminta Pemerintah Provinsi Jateng agar menata kembali manajemen kebencanaan, mulai dari mitigasi, penanganan saat bencana dan pascabencana.
Menurut dia, manajemen kebencanaan (bencana) secara harfiah diartinya sebagai serangkaian kegiatan yang terdiri dari aspek perencanaan, penanggulangan, hingga tindakan pascabencana. Kegiatan ini meliputi usaha pencegahan, tanggap darurat, mitigasi kesiapsiagaan, dan pemulihan.
Siklus penanggulangaan bencana alam sendiri, kata dia, terdiri dari tiga tahap. Pertama, Pascabencana 1 (tanggap darurat), di mana, banyak hal yang akan terjadi setelah terjadinya bencana.
Kedua, Pascabencana 2 (Rekonstruksi dan Rehabilitasi), ketika bencana terjadi, jalan-jalan akan rusak, rumah-rumah rusak, bahkan ada yang hancur, dan ketiga, Prabencana.
Ferry menilai penataan manajeman kebencanaan ini sangat penting dilakukan pemerintah, terutama untuk meminimalisasi segala bentuk kerugian masyarakat akibat terjadinya bencana alam.
“Kalau manajemen bencana sudah tertata, kita tidak hanya mencegah kerugian harta benda warga saja, tapi juga bisa mencegah hilangnya nyawa seseorang karena pemerintah tidak kurang bisa membaca kemungkinan adanya bencana yang timbul akibat ulah manusia atau kondisi alam,” katanya.
Dia mengakui, manajemen kebencanaan sangat kompleks, karena harus bicara tentang memanajemen sumber daya yang ada. Memanajemen manusia yang ada. juga memanajemen sarana dan prasarana yang ada.
Manajemen kebencanaan, lanjutnya, perlu dipelajari agar dampak bencana alam dapat diminimalisir, karena sebagai negara yang berada di zona ring of fire bencana sering terjadi.
Berdasarkan geografi Jawa Tengah, menurut anggota Fraksi Partai Golkar ini, ada beberapa jenis bencana yang kerapkali melanda wilayah ini, baik itu banjir, tanah longsor, gempa bumi, bencana gunung berapi, maupun potensi bencana yang lain.
Ferry meminta Badan Penanggulangaan Bencana Daerah (BPBD) Jateng agar mengecek kembali instrumen kebencanaan yang dimiliki. Baik peralatan, sukarelawan, dan kelengkapan lainnya agar nantinya bisa bekerja maksimal ketika bencana datang. Di samping itu, petugas harus terus mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai Covid-19.
“Masyarakat juga perlu terus diberikan edukasi mengenai kebencanaan, agar lebih berdaya ketika menghadapi bencana. Tentu ini perlu kolaborasi masyarakat pemerintah maupun pemangku kepentingan yang ada,” jelasnya. (*)