Ini Kendala Daerah di Jateng yang Vaksinasinya Rendah

SEMARANG (Awal.id) – Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, meski pencapaian vaksinasi di Jateng menunjukkan hal yang bagus, namun masih ditemukan adanya kabupaten yang masih di bawah 40 persen vaksinasinya.

Seperti diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng mencatat persentase jumlah warga yang sampai saat ini telah menjalani vaksin mencapai 60 persen.

“Disparitasnya di beberapa kabupaten yang masih agak ketinggalan ini perlu percepatan-percepatan,” kata Yulianto usai Rapat Penanganan Covid-19 di Kantor Gubernur, Senin (1/11).

Dia menyebutkan, kabupaten yang vaksinasinya masih di bawah 40-50 persen adalah Banjarnegara, Kabupaten Tegal, Purbalingga, Batang, Jepara, Wonosobo, Pemalang, Brebes, Grobogan, Pekalongan, Kabupaten Magelang, Kebumen dan Pati. Di daerah-daerah itulah yang akan digenjot lebih cepat.

Baca Juga:  Belajar Pengelolaan dan Pengembangan Desa, Puluhan Kades dari Dompu Datangi Ganjar Pranowo 

Yuli, sapaannya, menyebutkan kendala daerah yang vaksinasinya masih di bawah 50 persen antara lain karena sasarannya masih sulit diajak vaksinasi, terbatasnya jumlah vaksinator dan jumlah faskes yang melayani vaksinasi. Tidak hanya itu, lanjutnya, komitmen dari pemerintah daerah juga perlu didorong.

Bahkan tak dapat dipungkiri masih ada tempat dengan kesadaran vaksinasi yang masih rendah. Hal itu bisa terjadi karena terbatasnya akses seperti halnya kalangan lansia.

Baca Juga:  Curi Uang Penumpang Kapal, Pria Asal Grobogan Dicokok Polisi

“Lansia ini memang agak lambat. Lalu juga difabilitas, ibu hamil, penderita komordibitas. Ini memang kecepatannya enggak seperti yang lain,” sambung Yuli.

Dengan demikian, strategi jemput bola harus dilaksanakan secara simultan bersama. Seperti halnya, dari kabupaten/kota termasuk yang di Puskesmas, sampai tingkat kecamatan.

Yuli menyebut basis pelayanan vaksinasi itu harus di komunitas yang lebih rendah. Contohnya di tingkat RW, RT, desa, kelurahan, dan semacam itu.

Baca Juga:  Ferry Wawan Cahyono Minta Kreativitas Generasi Milenial Harus Tertanam Nilai-nilai Pancasila

Sebab, pola sentra vaksinasi yang ada di ibu kota atau di kota-kota di Jateng, kata Yuli, itu sudah cukup dan jangan ditambah lagi. Bahkan, kalau ada kolaborator yang ingin membantu vaksinasi, pemprov minta pelayanannya itu dilakukan di komunitas. Para kolaborator vaksin hendaknya tidak membuka vaksinasi di ibu kota.

“Akhir-akhir ini masih banyak yang ingin membantu sebagai kolaborator. Tetapi saya sarankan jangan mendirikan sentra vaksin lagi di kota. Tapi pelayanan jemput bola ke komunitas,” ujarnya. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *