Beri Pelatihan Tanam Padi Tanpa Lahan Sawah, Wakil Walikota Semarang: Jadi Alternatif Cetak Petani di Perkotaan

Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memberikan pelatihan penanaman padi di rumah pribadinya, Sabtu (9/10).

SEMARANG (Awal.id) – Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan pelatihan penanaman padi tanpa harus memiliki lahan sawah, Sabtu (9/10).

Hal ini bisa jadi alternatif untuk mencetak petani perkotaan dengan cara menanam padi tanpa harus memiliki lahan sawah.

“Cukup di halaman terbatas atau ruang kosong dengan menggunakan media tanam di pot secukupnya,” tutur Wakil Walikota Semarang yang akrab disapa Ita tersebut .

Di rumah pribadinya, Jl. Bukit Duta No.12 Bukit Sari Semarang, jadi tempat sharing ilmu menanam dan Sekolah Berkebun untuk para anggota Kelompok Wanita Tani (KWT).  Kali ini KWT PKK RW 24 Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang yang  mendapat pelatihan di Sekolah Berkebun milik Ita.

Baca Juga:  Brian Ferreira Resmi Dilepas PSIS

“Tadi memberikannya pelatihan dengan menanam banyak jenis padi melalui belajar di Sekolah Berkebun,” ujar Ita.

Pada pelatihan Sekolah Berkebun kali ini, Ita memperkenalkan cara tanam varietas padi jenis M70D.

Keunggulan varietas padi M70D ini mempunyai masa tanam dan panen yang relatif singkat yakni hanay 70 hari.

“Varietas padi lainnya panen 3 bulan atau 107 hati, M70D cukup sampai 70 hari saja,” paparnya.

Sebagai tahap uji coba cara tanamnya juga kali ini unik, hanya mengunakan pot atau polybag, tidak pada lahan persawahan. Hal ini sebagai upaya mencetak petani perkotaan dengan lahan yang cukup ada di halaman rumah atau sisa tanah.

Baca Juga:  Vaksinasi Tahap II, Kota Semarang Dapat Jatah 10.000 Vial untuk 100.000 Orang

“Kita akan melihat perkembangan dan pertumbuhannya menunggu 70 hari,” jelasnya.

Sebelumnya, di Sekolah Berkebun sudah menanam padi varietas lainnya yang sudah tumbuh dan sudah dipanen.

Ada varietas padi inpago yang telah dipanen menghasilkan 2 kg beras. Kedua varietas si denuk juga sudah dipanen dengan menghasilkan 3 kg beras.

“Si denuk ini bulir berasnya besar-besar dan semua ditanam pada 70 rumpun dalam pot, sedangkan Untuk varietas lainnya ada MST yang sudah dalam 36 hari masa tanam dan siap untuk dipanen,” tambahnya.

Baca Juga:  Marshanda Masuk RSJ Karena Tidak Angkat Telpon

Sementara, Hari Kusriyani Ketua PKK RW 24 Kelurahan Sendangmulyo, mengaku pelatihan menanam padi menjadi sesuatu yang baru. Biasanya, dia mendapat pelatihan di Sekolah Berkebun hanya sebatas Tananam sayuran dan buahan.

“Kami sudah mendapat pelatihan dua kali dari Mbak Ita, dan ini tanam padi di pot, ini sungguh esuatu yang baru,  menanam padi di pot,” katanya.

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *