Ketika Pelajar Papua Curhat ke Ganjar Soal Kesulitan Belajar Bahasa Jawa

SEMARANG (Awal.id) – Suasana di Asrama Pelajar Papua Amor, Semarang menjadi ger-geran ketika para penghuninya curhat ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bukan curhat soal kondisi mereka yang belum bisa pulang ke Papua, atau curhat soal persediaan bahan makanan.
Suasana ger-geran itu terjadi ketika para siswa penghuni asrama itu mengeluh kepada Gubernur Ganjar karena kesulitan belajar Bahasa Jawa.
Kunjungan ke Asrama Pelajar Papua Amor, Semarang ini dilakukan Ganjar usai memimpin Rakor Ketersediaan Oksigen Medis di kantornya, Selasa (13/7). Ganjar yang sedianya pulang ke kediaman dinas, ternyata urung dan langsung menuju ke asrama Amor yang berada di kawasan Mangunharjo, Semarang.
Sekitar pukul 14.30 Ganjar tiba di lingkungan asrama dan disambut belasan pelajar yang tak pulang ke Papua. Ganjar langsung bertanya kabar dan bagaimana kondisi mereka selama pandemi dan PPKM Darurat berlangsung.
“Kalian jadi nggak pulang ya? Sekolahnya gimana? Masih online kan?” tanya Ganjar.
“Masih pak, online sekolahnya,” sahut para pelajar.
Ganjar lalu bertanya terkait kegiatan mereka selain sekolah daring. Beberapa tampak malu-malu dan sungkan menjawab. Ganjar pun mendekat agar mendengar jawaban dari para pelajar.
“Main bola pak,” ujar salah seorang pelajar Papua yang merupakan pelajar SMA Sint Louis, Semarang.
Ganjar pun menggoda para pelajar dengan bertanya ke mana lagi mereka pergi selain belajar dan main bola. Pertanyaan ini pun memicu gelak tawa para pelajar dan para pembina.
“Hayo ngaku aja mainnya di mana, nggak papa asal prokesnya ya,” kata Ganjar.
Bahasa Jawa
Para pelajar kemudian ditanya, apakah mereka mengalami kesulitan selama menjalani pembelajaran daring. Mereka pun menjawab kesulitan di beberapa mata pelajaran. Ganjar terkejut saat mendengar mereka kesulitan belajar bahasa Jawa.
“Lho diajari Bahasa Jawa juga? Coba, kalau bahasa Jawanya aku mau mandi, apa?” pertanyaan ini pun membuat para pelajar tertawa dan kebingungan menjawab.
Di momen itu, Ganjar mendapat permintaan dari para pelajar yakni bola voli hingga bola basket. Ganjar mengabulkan permintaan dan mengaku akan segera mengirimkannya. Sebelum pamit, Ganjar menerima pemberian dari pelajar papua yakni tas tradisional masyarakat Papua atau noken.
Ganjar menjelaskan, kunjungannya ini karena dirinya mendapat laporan tidak semua pelajar Papua di Semarang pulang saat PPKM Darurat. Kedatangannya ini untuk memastikan bahwa pelajar yang tak pulang ke Papua bisa belajar dengan baik.
“Saya itu mendapatkan informasi anak-anak dari Papua ini kan tidak semua pulang, mereka masih di sini dan ini rata-rata SMP dan SMA. Ya untuk memastikan aja mereka yang ada di sini belajarnya baik, ya rajin ya seneng,” kata Ganjar.
Mantan anggota DPR RI ini mengatakan, keseruan saat berinteraksi ini membuatnya senang karena anak-anak semangat dan ceria. Selain itu, taat dengan protokol kesehatan.
“Mudah-mudahan bisa saling berbagi saling mengingatkan, agar mereka di sini bisa belajar dengan baik dan mudah-mudahan anak-anak yang hebat. Selesai belajar di sini, pulang lagi membangun Papua,” ujarnya. (is)