Keliling Daerah, Gubernur Ingatkan Lonjakan Kasus Covid dan Pentingnya Prokes

KLATEN (Awal.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terus berkeling ke daerah untuk mengecek kesiapan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 sekaligus mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan masyarakat.
Seperti Rabu (16/6), Gubernur Ganjar melakukan lawatan kerja ke Kabupaten Semarang dilanjutkan ke Kabupaten Klaten dan Wonogiri. Di Kabupaten Klaten, Ganjar berkunjung ke sejumlah titik untuk mengecek pelaksanaan Jogo Tonggo, hingga kesiapan fasilitas kesehatan.
Mulanya Ganjar berkunjung ke Desa Tijayan, Kabupaten Klaten. Di sana Ganjar mampir menengok lokasi isolasi terpusat. Ada sejumlah warga yang sedang isolasi mandiri di sana.
“Pak njenengan pripun kabare? Sing dirasakke nopo?,” tanya Ganjar pada warga tersebut.
“Sae pak, mpun mendingan. Riyin dadane sesek sakniki mboten,” sahutnya,” jawabnya.
Ganjar lantas bertanya di mana kemungkinan warga Tijayan itu terpapar Covid-19. Warga tersebut pun kemudian mengaku sempat mepergian ke Kudus dan Semarang.
Untuk itu, Ganjar menitip pesan agar warga yang isolasi tersebut bisa kampanye pada warga agar patuh protokol kesehatan. Pada Kades setempat, Ganjar juga menitip pesan untuk menghidupkan kearifan lokal.
“Diingatkan terus warga sini, kalau perlu pakai toa masjid itu. Setelah azan, biasanya kan dengar lelayon, ini dipakai untuk mengingatkan. Kita jaga bareng-bareng,” kata Ganjar.
Dari situ, Ganjar bertolak menuju ke RSUD Bagas Waras Klaten. Ganjar ingin tahu kesiapan Kabupaten Klaten dan kondisi penanganan Covid-19nya. Ganjar memuji pihak rumah sakit. Sebab, bangunan untuk perawatan pasien Covid-19 dan noncovid-19 sudah dipisah. Di sisi lain, Ganjar juga mendapat laporan terkait persiapan penanganan Civid-19 di Klaten.
Menurut Bupati Klaten Sri Mulyani, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah aset untuk menambah tempat perawatan pasien Covid-19.
“Jadi mumpung dan mudah-mudahan tidak, mumpung kondisinya masih bisa dikendalikan, kita siaga. Toh kalau umpama gak kepakai pun, kita bisa membantu tetangga kiri kanan. Itulah cara kita menjaga gotong royong dan NKRI kita dan Klaten ternyata sudah menyiapkan beberapa aset yang kemudian bisa dipakai untuk isolasi,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ganjar juga mendukung pihak RSUD Bagas Waras agar terus memperketat SOP bagi tenaga kesehatan. Sehingga tren nakes yang tak terpapar Covid-19 tetap terjaga.
“Jadi menurut saya ini SOP-nya bagus banget. Perawat bisa sehat semuanya itu top, artiny tidak ada bocor itu. Bocor kasar maupun bocor alus nggak ada. Jadi artinya bisa terjaga, mudah-mudahan SOP-nya itu tetep diperketat. Sehingga kita bisa menjaga ini mudah-mudahan kontijensi plan-nya bisa disiapkan dengan baik,” tandas Ganjar.
Saat ini, lanjut Ganjar, terdapat 8 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah yang masuk kategori zona merah Covid-19. Ganjar mengungkapkan, pihaknya mengajak seluruh kepala daerah untuk kompak dalam penanganan.
“8 itu Kudus, Demak, Grobogan, Jepara, Pati, Brebes, Tegal, Sragen. Sragen dan Wonogiri bolak balik, kemarin Sragen Sempat oranye dan Wonogiri merah tapi saya belum tahu perkembangan terakhir,”ujarnya. (is)