Desanya Zona Hijau, Ganjar Tetap Pesan Para Kades Jangan Lengah

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi salah satu kegiatan vaksinasi di Kabupaten Pekalongan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi salah satu kegiatan vaksinasi di Kabupaten Pekalongan

PEKALONGAN (Awal.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta seluruh kepala desa di Jawa Tengah tetap siaga. Meskipun desanya masuk zona hijau, tidak boleh sedikitpun mereka lengah dalam penerapan protokol kesehatan.

Hal itu disampaikan Ganjar kepada sejumlah kades saat mengecek penanganan Covid-19 di Kabupaten Pekalongan, Rabu (23/6). Saat mengunjungi sejumlah desa, Ganjar mendapat laporan bahwa di desa itu nol kasus sehingga masuk zona hijau.

“Di sini sudah tidak ada kasus pak, nol. Awal tahun lalu ada satu yang positif, tapi sudah sembuh,” kata Kades Wonorejo Kecamatan Kajen, Andi Prasetya.

Baca Juga:  Stok Kurang, Baru 4,7 Warga Jateng yang Mendapat Vaksin Dosis Pertama

Selain di Wonorejo, ada juga beberapa Kades yang ikut dalam acara itu dan mengatakan daerahnya nol kasus. Ganjar kemudian meminta kades-kades itu tetap siaga dan tidak boleh lengah.

“Tetap siaga ya, jangan lengah. Kalau perlu mumpung hijau, wilayah njenengan dikunci. Jogo Tonggo diaktifkan, setiap tamu yang masuk didata dan dipastikan kesehatannya,” kata Ganjar.

Ganjar mengatakan memang ada desa-desa yang masuk zona hijau penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah. Namun, ia menegaskan hal itu tidak boleh jadi alasan untuk tidak disiplin protokol kesehatan.

“Sekali lagi, jangan lengah. Jangan sampai nanti merasa zona hijau, kegiatannya bebas. Maka saya minta semua Kades/Lurah dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas untuk selalu menjaga dan mengingatkan,” ucapnya.

Baca Juga:  Penghapusan Kelas BPJS, Ferry: Boleh Dihapus, tapi Standar Pelayanan Kesehatan Harus Ditingkatkan

Semua kegiatan yang menimbulkan kerumunan, lanjut Ganjar, harus dikurangi. Program Jogo Tonggo harus diketatkan, agar mobilitas warga bisa terdeteksi.

“Kalau ini terjaga, harapannya di tempat-tempat yang pergerakannya tinggi itu tidak masuk ke daerah hijau. Jogo Tonggo penting, untuk menjaga pintu masuk agar orang keluar masuk bisa kelihatan. Sehingga seandainya terjadi kasus, mudah untuk mendeteksi dan tracingnya gampang,” tegasnya.

Ganjar juga meminta seluruh Kades atau Lurah menggenjot program vaksinasi di daerahnya masing-masing. Untuk lansia, diharapkan jadi prioritas.

Baca Juga:  USM Jajaki Kerja Sama dengan University Sains Malaysia

Sementara itu, Kades Wonorejo, Andi Prasetya mengatakan, pihaknya memang gencar melakukan sosialisasi terkait program vaksinasi. Dirinya mengatakan seringkali datang ke acara-acara warga untuk mengajak lansia mau divaksin.

“Total lansia di desa kami ada 302. Memang awalnya tidak mudah mengajak mereka divaksin, tapi saya selalu datang ke acara-acara di tingkat RT untuk memberikan edukasi,” ucapnya.

Dengan cara itu, ternyata antusias lansia di desanya cukup tinggi. Hampir semua lansia di desanya itu mau divaksin. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *