Permintaan Ekspor Daun Talas Kering Tinggi, Hendi Ajak Petani Semarang Budidaya Tanaman Talas

SEMARANG (Awal.id) – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak masyarakat petani di Ibu Kota Provinsi Jateng untuk memanfaatkan lahannya untuk membudidayakan tanaman talas.
“Jika daun talas kita olah menjadi daun talas kering, komoditus talas ini akan memiliki nilai ekonomi tinggi. Saat ini permintaan ekspor daun talas kering sangat tinggi, terutama Australia dan Amerika Serikat,” kata Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi, di Semarang, Kamis (27/5).
Menurut Hendi, tingginya permintaan ekspor daun talas kering dari Kota Semarang merupakan peluang yang menggiurkan bagi para petani. Potensi ini harus dimanfaatkan secara maksimal agar perekonomian para petani Kota Semarang bisa meningkat di tengah-tengah musim pandemi Covid-19.
“Pangsa pasar daun talas kering ke Australia dan Amerika Serikat masih terbuka lebar. Peluang ini harus kita tangkap untuk menyejahterakan para petani,” paparnya.
Orang pertama di jajaran Pemkot Semarang ini menyebut sementara ini baru satu perusahaan di Ibu Kota Provinsi Jateng yang sudah mulai mengekspor daun talas kering ke Australia.
“Kebutuhan daun talas kering ke kedua negara itu mencapai sekitar 10 kontainer setiap pekannya dengan harga jual 3 dolar AS per kg,” ujarnya.
Melihat hal tersebut, Hendi meminta Dinas Pertanian agar mulai menyosialisasikan potensi ekonomi tinggi daun talas kering kepada para petani di Semarang. Ini meningat, luasan lahan produktif pertanian di Kota Semarang saat ini mencapai 2.300 ha. (*)