Dinilai Sukses Terapkan Sistem Pencegahan Korupsi di Jateng, KPK Apresiasi Ganjar

Gubernur Ganjar Pranowo dan Ketua KPK, Komjen Pol Firli Bahuri, berbicara di acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2021–2022 yang diselenggarakan secara daring, Selasa (13/4)
Gubernur Ganjar Pranowo dan Ketua KPK, Komjen Pol Firli Bahuri, berbicara di acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2021–2022 yang diselenggarakan secara daring, Selasa (13/4)

SEMARANG (Awal.id) – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Pol Firli Bahuri, memberikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terkait pencegahan korupsi. Ganjar dinilai telah berhasil menerapkan sistem pencegahan korupsi dengan cara membentuk pendidikan antikorupsi dan penyuluh antikorupsi.

Hal itu disampaikan Firli dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022 yang digelar KPK secara daring, Selasa (13/4).

Firli juga membenarkan bahwa kerjasama antara KPK dengan Pemprov Jateng berjalan sangat bagus. Tim dari KPK, sering datang ke Jawa Tengah untuk melakukan sosialisasi dan membantu Jateng melaksanakan program-program pencegahan lainnya.

Baca Juga:  Situasi Rumit, Antara Cinta dan Persahabatan

“Praktik-praktik pencegahan ini memang perlu dikembangkan dan ditularkan pada seluruh daerah. Karena jangan sampai, hanya orang kena OTT saja yang ramai, padahal masih banyak orang baik di Indonesia ini,” kata Firli.

KPK, lanjut dia, juga telah membentuk dan memperbanyak agen pembangun integritas. Mereka disebar di Kementerian/Lembaga hingga Kabupaten/Kota untuk melakukan pencegahan korupsi. Ada 40 penyuluh antikorupsi dan 40 agen pembangun integritas kelompok.

Baca Juga:  Kades Wadas Sebut Pengukuran Lahan Tahap II Berjalan Kondusif

“Kalau mereka tersebar, tentu Indonesia berintegritas akan terwujud dan terbentuk. Saya juga meminta kepada semua kepala daerah untuk memperbanyak kelompok-kelompok antikorupsi agar program pencegahan berjalan lancar,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala KSP, Moeldoko mengapresiasi sistem pencegahan korupsi di Jawa Tengah yang telah berjalan dengan baik. Mulai sistem perencanan keuangan, birokrasi yang bersih hingga berjalannya pendidikan antikorupsi dan penyuluh antikorupsi.

“Saya pikir model seperti ini yang jusru banyak dieksploitasi di lapangan oleh para kepala daerah. Karena ini judulnya pencegahan, maka harus diperbanyak pendidikan dan penyuluhannya agar orang sadar. Kami sangat apresiasi pada Pak Ganjar,” katanya. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *