Perayaan Waisak Kembali Dipusatkan ke Candi Borobudur
SEMARANG (Awal.id) – Sekjen DPP Walubi, Bhante Khanit Sannano Mahathera, mengapresiasi Gubernur Ganjar Pranowo yang punya semangat tinggi mengenalkan Candi Borobudur sebagai warisan budaya pada dunia.
Hal itu disampaikannya saat bertemu Ganjar dalam rangka menyampaikan rangkaian Hari Raya Waisak 2566 BE di ruang kerja gubernur, Rabu (11/5). Bhante Khanit mengatakan, Ganjar menyadari nilai Candi Borobudur sebagai mutiaranya Indonesia.
“Saya sering melihat berita dari bapak dukung Candi Borobudur itu luar biasa, karena Candi Borobudur itu adalah salah satu dari mutiara Indonesia,” kata Bhante Khanit.
Bhante Khanit mengapresiasi Ganjar yang melihat Candi Borobudur tak sekadar tempat peribadatan. Tapi juga pusat budaya dengan daya tarik wisata yang perlu diketahui masyarakat dunia.
“Dan ada 300 juta buddhist di dunia, kalau satu persennya saja bisa datang dan melihat Borobudur, itu saya lihat berita bapak sangat bagus sekali,” ujar Bhante.
Ketua 2 DPD Walubi Jateng, Tanto Harsono mengatakan, perayaan Waisak kembali dipusatkan ke Candi Borobudur setelah dua tahun pandemi. Rangkaian Perayaan Hari Raya Waisak 2566 BE telah dilaksanakan sejak 7 Mei 2022.
Pada 14 Mei, dilaksanakan upacara pengambilan Api Abadi Mrapen dan Air Suci Umbul Jumprit yang nantinya akan disemayamkan di Candi Mendut. Puncaknya pada 16 Mei, dimulai dengan prosesi jalan kaki dari Candi Mendut dan Candi Borobudur.
“Puncaknya pada 16 Mei di Lapangan Lumbini nanti (ummat yang terlibat) sekitar 1.200-an orang karena masih terbatas dan pak gubernur mengusahakan datang,” kata Tanto.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan secara keseluruhan rangkaian Hari Raya Waisak telah disiapkan dengan baik. Ganjar hanya mengingatkan kepada panitia untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Tadi saya minta utnuk menyiapkan prokesnya, termasuk flow mereka yang hadir ya. Kayaknya nggak akan sebanyak sebelum pandemi dan tadi saya tanya panitia sudah siap semuanya. Mudah-mudahan lancar,” tandas Ganjar.
Seperti diketahui, Gubernur Ganjar Pranowo sejak periode pertama menjabat telah mengusulkan Borobudur sebagai tempat ibadah umat Buddha dunia. Ganjar menilai, potensi menjadikan Borobudur sebagai rumah ibadah Buddha dunia sangat besar.
Apalagi para Bhante dan pegiat di organisasi agama Buddha menyebut ada jutaan umat Buddha di dunia yang sangat aktif. Selain meningkatkan nilai religiusitas di kawasan candi, potensi wisatanya juga meningkat.
Nantinya masyarakat yang datang ke Kawasan Candi Borobudur, kata Ganjar, tak lagi naik ke puncak candi. Namun bisa melihat ritual atau prosesi ibadah ummat Buddha sebagai wisata religi. Sehingga menjadi opsi liburan tahunan yang dapat menggeliatkan perekonomian setempat. (is)