Objek Wisata Disesaki Pengunjung saat Libur Lebaran, Ferry: Bukti Kebangkitan Pariwisata Jateng
SEMARANG (Awal.id) – Estimasi Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono bahwa Lebaran 2020 bakal menjadi momentum kebangkitan pariwisata Jawa Tengah betul-betul terjadi. Pada liburan Idul Fitri 1443 Hijriah, baru lalu, hampir semua objek-objek wisata daerah ini mengalami lonjakan pengunjung yang signifikan. Bahkan, jumlah kenaikannya rata-rata di atas 100 persen dibandingkan tiga tahun terakhir.
Maklum saja, sejak diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat akibat pandemi Covid-19, dunia pariwisata Indonesia, tak terkecuali Jateng, mengalami keterpurukan. Banyak objek wisata ditutup total, karena pemerintah merasa khawatir kerumunan massa di objek wisata itu dapat menjadi kloster baru bagi penyebaran virus mematikan tersebut.
Akibat larangan menerima kunjungan wisata tersebut, tidak sedikit objek wisata, terutama yang mengandalkan wahana permainan anak-anak, terpaksa harus gulung tikar alias menutup tempat usahanya.
Sementara objek wisata berupa kebun binatang, harus berjuang ekstra keras untuk menghidupi satwa peliharaannya dan para pekerja yang menggantungkan hidupnya pada usaha tempat hiburan ini. Demi kelangsungan hidup satwa, ada pula beberapa pengelola yang terpaksa minta sumbangan masyarakat untuk membeli bahan makanan para penghuni taman margasatwa.
Sebelumnya, Ferry Wawan Cahyono pada saat Sosialisasi Non Perda, di Kampung Banaran, Kabupaten Semarang, baru lalu, memprediksi dilonggarkan mudik Lebaran 2022 ini akan menumbuhkan perekonomian daerah. Pasalnya, uang yang dibawa pemudik dari luar daerah ke daerah asalnya, tentu akan dibelanjakan di kampung halaman mereka. Aksi belanja pemudik, baik untuk membeli makanan (kuliner), jasa, pariwisata (hiburan) ini, tentu akan memutar roda ekonomi daerah, karena uang yang beredar di wilayah itu bertambah besar.
Berdasarkan data yang diterimanya, menurut Ferry, objek-objek pariwisata di Jateng pada Idul Fitri 1443 H panen rejeki. Objek wisata di Kabupaten Banyumas, yakni Wana Wisata Baturraden dan sejumlah objek wisata di Kabupaten Temanggung, seperti Posong, Pikatan Water Park, Puncak Botorono, Pasar Papringan, Candi Pringapus, dan Wapit, pada liburan Lebaran disesaki pengunjung. Serbuan pengunjung yang haus hiburan sejak tiga tahun terakhir ini juga terjadi pada objek wisata baru, seperti Sigandul View dan lainnya.
Ferry memaparkan semua kendala yang menyelimuti dunia pariwisata menjadi sirna selepas pemerintah melonggarkan PPKM dengan memperbolehkan masyarakat melakukan tradisi mudik Lebaran ke kampung halaman masing-masing. Seiring dibukanya kran untuk bersosialisasi kembali, kendati dengan penerapan prokes ketat, sendi-sendi ekonomi masyarakat kembali hidup. Bahkan, dunia pariwisata dapat memanfaatkan momentum ini sebagai ajang kebangkitan untuk mendulang pendapatan sebanyak-banyak demi mendukung pembangunan daerah di semua sektor kehidupan.
Kebangkitan sektor pariwisata tersebut, kata politikus asal Partai Golongan Karya (Golkar) Jateng, berimbas pula pada belanja masyarakat terhadap barang-barang souvenir dan kuliner yang menjadi andalan daerah. Sejumlah souvenir dan usaha kuliner (makanan) khas daerah, terlihat dipenuhi pengunjung yang ingin menikmati menu unggulan/favorit daerah tersebut.
Anggota legislatif dari Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purbalingga ini mengatakan sukses mudik Lebaran 2022 tentu menjadi momentum pula bagi kebangkitan dunia usaha. Apalagi, kunjungan 85 juta pemudik ke wilayah Jateng membawa berkah tersendiri bagi sektor-sektor usaha yang menyedot banyak orang untuk mendapat pundi-pundi uang ke kantong mereka.
“Kalau satu orang saat mudik membelanjakan uangnya Rp 1 juta, misalnya, maka saat Lebaran, di Jateng terjadi permutaran uang sebesar Rp 85 miliar. Jumlah ini kan lumayan untuk menghidup sendi-sendi ekonomi masyarakat Jateng,” katanya.
Ferry berharap kondisi yang membaik ini bisa terus dipertahankan, sehingga perekonomian masyarakat Jateng bisa berangsur-angsur pulih seperti sebelum masuknya Covid-19. Dia meminta masyarakat tetap mematuhi peraturan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, meningatkan pandemi Covid-19 belum sepenuhnya hilang di Indonesia.
“Kita semua wajib bersyukur, pandemi Covid-19 berangsur-angsur sirna. Mudah-mudah wabah ini cepat -pergi, sehingga sendi-sendi kehidupan masyarakat Jawa Tengah kembali bergairah,” tandasnya. (adv-anf)