CJIBF 2021 Dihelat 10-11 November, Ini Peluang Investasi yang Ditawarkan
by Udin Saerodji · Published
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri mengatakan, beberapa peluang investasi yang ditawarkan meliputi pariwisata, perikanan, pertanian, perkebunan, infrastruktur, manufaktur dan energi.
Ratna menambahkan, ajang ini akan dilakukan secara hybrid dengan mengambil tempat di Ball Room Hotel Tentrem Semarang. Sementara puluhan potensi investasi yang ditawarkan berasal dari seluruh Jawa Tengah. Di antaranya, Pengembangan Pembenihan Ikan Nila Salin Tilapia di Kabupaten Pati, Industri Udang Terpadu di Kabupaten Cilacap, Pembangunan Docking Kapal di Kabupaten Rembang.
Adapula, investasi PSEL Jatibarang (Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik) di Kota Semarang, Pengembangan Aqua Edu Culture Park Panjang Island di Kabupaten Jepara, Pengembangan Kawasan Wisata Agro Edupark Tlogowening, Proyek Sentra Industri Perikanan Kabupaten Pati, Jurug Theme Park And Zoo Surakarta, dan pengembangan industri kelapa terpadu di Kabupaten Cilacap.
Selain itu, ketersediaan kawasan industri juga ditawarkan pada calon investor. Di antaranya Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Wijayakusuma, Aviarna Industrial Estate, Jateng Land Industrial Park Sayung dan Kawasan Industri Segajung.
Ditambahkan, Pemprov Jawa Tengah komitmen dengan kemudahan berinvestasi. Satu di antaranya, dengan melakukan pengawalan dan membuka kanal komunikasi, baik bagi calon investor ataupun pemodal yang telah menanamkan modalnya di Jawa Tengah.
“Ketika ada investor yang berminat, kami lakukan pengawalan. Jika ada permasalahan, kami koordinasikan untuk mencari solusi. Intinya untuk menarik investasi upaya pengawalan yang kami lakukan secara end to end,” tutur Ratna, Sabtu (6/11).
Ditanya mengenai peluang investasi di Jawa Tengah, Ratna mengatakan potensinya masih sangat besar. Ini mengingat ketersediaan sumber daya yang kompetitif didukung dengan budaya masyarakat yang terbuka.
“Kemarin ketika kami diskusi dengan asosiasi (pengusaha) Korea, disampaikan bahwa tenaga kerja Jawa Tengah santun dan lembut, mau bekerja keras. Terkait UMK juga masih terjangkau,” pungkas Ratna.




















