Tiga Arahan Jokowi ke Penjabat Kepala Daerah Soal Pemilu

JAKARTA (Awall.id) – Menghadapi tahun politik dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Presiden Joko Widodo memberikan tiga arahan kepada para penjabat (pj) kepala daerah, di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Tiga Arahan tersebut, Pertama: Presiden meminta para pj kepala daerah memberikan dukungan kepada tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) daerah dalam proses pelaksanaan pemilu..
“Saya minta Bapak, Ibu Gubernur, Bupati dan Wali Kota memberikan dukungan kepada tugas KPU dan Bawaslu. Tapi tidak mengintervensi apapun,” ujar Jokowi.
“Membantu anggaran, (anggaran) segera, disegerakan,” tambahnya.
Kedua: Presiden Jokowi meminta para pj kepala daerah tidak memihak kepada calon-calon tertentu. Menurut Kepala Negara, sangat mudah untuk mengetahui para pj kepala daerah memihak atau tidak memihak.
“Juga saya minta jangan sampai memihak. Itu dilihat lho, hati-hati, Bapak, Ibu dilihat. Mudah sekali, mudah sekali melihat Bapak, Ibu,” tutur Jokowi.
“Dan juga pastikan ASN (aparatur sipil negara) itu netral,” lanjutnya.
Ketiga: Presiden Jokowi meminta agar kerukunan di daerah dijaga selama tahun politik. Jika ada kondisi percikan politik, maka Presiden meminta untuk segera diselesaikan.
“Segera selesaikan kalau ada percikan-percikan yang berkaitan dengan politik. Selesaikan dengan baik,” tandasnya.
Acara pengarahan Presiden diikuti oleh 193 pj kepala daerah yang terdiri dari pj gubernur, pj wali kota dan pj bupati.
Hadir pada acara tersebut antara lain Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.