Edukasi Kesehatan Kulit, Kalpanax Kampanyekan Gerakan AMANAH di Puluhan Pesantren

SEMARANG (Awall.id) – Perusahaan kesehatan kampanyekan kesehatan kulit untuk mendukung pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Berdasarkan data penelitian Jurnal Unpad JSK Volume 6 No. 2 Desember Tahun 2021, tingkat prevelensi infeksi jamur di lingkup pesantren cukup tinggi, yaitu 37,9 persen. Hal ini munjukkan bahwa para santri lebih rentan atau beresiko terinfeksi gangguan kesehatan kulit.

General Manager Commercial Kalbe Conaumer Helth, Kustanto Premono mengatakan, melalui program Gerakan AMANAH (Aksi Muslim Antisipasi Masaalah) sebagai upaya mengedukasi kesehatan kulit di pondok pesantren (Ponpes) di Indonesia.

“Sebagai perusahaan kesehatan, kami berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat. Kesehatan kulit para santri pun harus dijaga,” pungkasnya di Ponpes Assalafi Al Fithrah Semarang, Senin (30/10).

Lewat Program Gerakam Amanah, Kustanto menyampaikan, gerakan ini telah disosialisasikan di 26 kota dari seluruh Indonesia, dengan harapan mengajarkan para santri dalam menjaga kebersihan dan merawat kesehatan tubuh, kususnya kulit.

“Komitmen ini dituangkan dalam progam CSR Kalpanax berupa Gerakan AMANAH, untuk meningkatkan standart kesehatan kususnya kulit para santri di Indonesia,” katanya.

“Melalui edukasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang juga dianjurkan dalam agama islam. Seperti yang dicontohkan Rasulullah yang selalu tampil bersih dan wangi,” lanjutnya.

Dikesemapatan yang sama, Dokter Spesialis Kulit, dr. Galih Sari Damayanti menjelaskan, infeksi pada kulit lebiih banyak terjadi saat keadaan lembab, infeksi jamur dapat berkembang pada daerah yang berkeringat yang tidak mendapatkan aliran udara.

“Edukasi yang diberikan tidak hanya dalam upaya pencegahan, namun juga dalam mengenali berbagai gambaran penyakit jamur pada kulit dan pengobatan yang komprehensif. Jika terinfeksi jamur pada kulit, jangan tunda segera berobat dan lakukan pengobatan hingga tuntas,” paparnya.

Disisilain, Kepala Pondok Pesantre Assalafi Al Fithrah Semarang, Muhammad Nur Hasyim mengatakan, secara umum kesahatan kulit menjadi permasalahan di kalangan santri.

“Rata – rata santri banyak mengeluhkan penyakit kulit, kalo anak santri itu kurang afdol jika tidak punya penyakit gatal. Di Ponpes kami ada 450 santri, ilmu seperti ini langka dan jarang sekali didapat oleh para santri,” katanya.

“Oleh karena itu pola hidup bersih harus diterapkan di kehidupan sehari – hari, salah satu bagian kesehatan adalah cerminan tingkat keimanan seseorang,” imbuhnya.