KH Abdul Ghofar Rozin Dorong Santri Melek Digitalisasi

KENDAL (Awall.id) – KH Abdul Ghofar Rozin pengasuh Pondok Pesantren Maslahul Huda Pati, bahwa Pondok pesantren dan santri harus membuka diri dengan dunia luar di tengah era globalisasi dan digitalisasi saat ini.

Hal tersebut disampaikan pada saat mengisi Halaqoh Pesantren Hari Santri Nasional ke-9 Kabupaten Kendal di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Rabu (18/10).

Gus Rozin mengatakan bahwa semakin banyak santri yang belajar ke luar negri di negara-negara yang lebih maju dari Indonesia. Sekarang banyak kesempatan untuk mendapatkan beasiswa, sehingga harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga:  Polda Jateng Lakukan Konsolidasi dengan Tiga Pilar Guna Persiapan Pengamanan Pilkada

“ Kemajuan di bidang agama, teknologi atau kemajuan dari sisi peradaban dan kehidupan sosial yang lebih baik dari Indonesia,”katanya.

Dalam momen Hari Santri Nasional harus dijadikan evaluasi untuk perencanaan ke depan. Harapnya agar masing-masing pesantren tiap tahun memiliki satu pencapaian, sehingga tiap Hari Santri bisa dijadikan momen untuk mensyukuri satu pencapaian yang sudah diraih.

“Hari Santri ini untuk mensyukuri satu capaian yang didapatkan oleh pesantren,” harap Gus Rozin.

Dikatakannya, Pesantren harus siap menghadapi era globalisasi, sehingga pesantren tidak terlalu menutup diri terhadap kemajuan teknologi. Seperti teknologi gadget yang sudah tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan, maka pesantren harus memfasilitasinya sebagai sarana belajar dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga:  Generasi Muda Beraksi ! Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM Gelar Merdeka Belajar Digital Marketing di Desa Wisata Lerep Ungaran

“Pesantren harus siap menghadapi teknologi, sehingga pesantren tetap manfaatkan dengan positif,” tutur Pengasuh Ponpes Maslahul Huda.

Sementara Ketua PC NU Kendal, KH Mustamsikin berharap, Undang-undang Pesantren dan Perda Pesantren yang sudah ada agar segera disosialisasikan ke seluruh pesantren. Salah satunya adalah terkait bantuan dari pemerintah, sehingga pesantren harus mengetahui secara pasti tentang teknis dan penggunaan anggaran yang benar.

“Belum semua pesantren itu melihat atau tahu tentang Undang-undang Pesantren, sehingga sehingga harus digerakkan sosialisasinya,”jelasnya.

Baca Juga:  Sriboga dan UNDIP Gelar Pelatihan untuk Tingkatkan Kapasitas 100 UMKM di Semarang

Menurutnya, Hari Santri merupakan hari kemenangan santri yang perlu dirayakan dengan hikmat. Dengan demikian, harapan yang besar dan baik bisa lebih mudah diraih.

“Santri itu kan belajar agama, maka peringatan Hari Santri itu tidak dilaksanakan secara hura-hura,” pungkasnya.

Halaqah Pesantren ini dibuka oleh Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki dan dihadiri Sekda Kendal Sugiono.

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *