Dukung-mendukung Capres-Cawapres, PBNU: Jangan Bawa-bawa Nama NU

JAKARTA (Awall.id) – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), meminta tidak ada yang membawa-bawa nama NU saat mendukung capres-cawapres di Pilpres 2024.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, merespons langkah Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Yenny Wahid yang mendukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Seperti diketahui, Yenny yang kini berstatus sebagai Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU 2022-2027, memutuskan untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.
Yenny membawa gerbong Barisan Kader Gus Dur saat mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar-Mahfud di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (27/10) lalu
Yahya Cholil Staquf menegaskan siapa pun tidak boleh membawa-bawa nama NU, apalagi pengurusnya.
“Tapi satu prinsip bahwa apapun tindakan dukung mendukung dalam kompetisi Pilpres maupun Pemilu yang akan datang ini tidak boleh membawa-bawa NU apalagi pengurusnya,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (31/10).
Gus Yahya juga menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa menghalangi hak pribadi para warga NU untuk berpartisipasi dalam politik di Pilpres 2024. Akan tetapi, tak boleh ada yang mengatasnamakan NU ketika memberi dukungan ke salah satu capres.
“Kalau itu hak pribadi enggak boleh dihalang-halangi. Tapi tidak boleh mengatasnamakan NU,” kata dia.
Gus Yahya mengaku belum mengetahui seperti apa status Yenny di PBNU usai memberikan dukungan terhadap Ganjar-Mahfud tersebut. Sebab, ia belum mendengar langsung dari Yenny usai deklarasi tersebut.