Waspadai Isu Penculikan Anak di Tingkat Desa
KAB KENDAL (Awal.id) – Pemerintah desa Poncorejo Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal mengungkapkan saat ini masih ada isu tentang penculikan anak ditambah kenakalan pelajar yang tersebar di media sosial.
Seluruh masyarakat desa Poncorejo diminta agar tetap waspada, berhati-hati dan selalu mengawasi putra putrinya dengan baik.
Kepala desa Poncorejo Rusmanto mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan dinas terkait seperti sekolahan, Kecamatan dan Polsek Gemuh.
“Kita selalu koordinasi agar wilayah desa Poncorejo tetap aman dan kondusif. Pihaknya juga meminta kepada pihak sekolah di wilayah desa Poncorejo agar lebih diperketat lagi dalam pengawasan anak didiknya,” kata Rusmanto, Kamis (9/2).
Rusmanto yang juga ketua Paguyuban Kepala desa Kecamatan Gemuh meminta kepada seluruh kepala desa agar selalu meningkatkan komunikasi kepada warga masing-masing supaya ketika ada sesuatu bisa cepat teratasi.
“Mari kita bersama-sama menjaga keamanan desa, kita saling berkoordinasi satu sama lainnya, sehingga Kecamatan Gemuh aman dan kondusif,” ujar Rusmanto.
Menurutnya, untuk mengurangi kenakalan pelajar pihak sekolah lebih ketat lagi kepada siswa siswinya dan betul-betul melakukan pengawasan yang ekstra saat di lingkungan sekolah.
“Siswa pada saat jam istirahat tidak boleh keluar dari sekolah, pihak guru selalu mengecek hp siswa siswinya. Alhamdulilah sekolahan yang ada di Kecamatan Gemuh aman dan siswanya tidak terlibat hal-hal yang tidak diinginkan, proses belajar mengajar di Kecamatan Gemuh berjalan dengan baik,” pungkas Rusmanto.
Sementara Camat Gemuh melalui Kasi Trantib Ipung Khoirul Uyun mengatakan, Sehubungan dengan maraknya kabar berita tentang penculikan anak dan kenakalan remaja, Kecamatan Gemuh menghimbau agar meningkatkan kesigapan di lingkungan sekitar.
“Kami menghimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap lingkungan disekitar. Diharapkan masyarakat tidak mudah percaya dengan adanya kabar berita hoax yang tidak bisa dipertanggung jawabkan, serta masyarakat hendaknya lebih bijak dalam menerima informasi di media sosial,” tandas Ipung. (eko)