Jelang HUT Bhayangkara ke-76, Kapolda Jateng Minta Jajaran Berikan Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat
SEMARANG (Awal.id) – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menandaskan kepada seluruh personel untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menjaga pola hidup sederhana.
Perayaan HUT Bhayangkara ke-76 tingkat nasional, rencananya akan digelar di Akpol pada awal Juli 2022.
Kapolda meminta seluruh personelnya agar menjaga marwah Polda Jateng. Selain itu, para anggota kepolisian diminta untuk mendukung kegiatan tersebut, karena upacara tersebut akan dipimpin langsung Presiden Joko Widodo.
“Seluruh pejabat level nasional dari berbagai institusi dipastikan hadir. Untuk itu tunjukkan bahwa Polda Jateng dapat memberikan yang terbaik pada saat Perayaan Hari Bhayangkara nanti,” ujar Luthfi saat memimpin apel pagi di halaman Mapolda Jateng, Senin (27/06)
Kapolda berpesan seluruh anggota agar menjaga diri dari pelanggaran, terutama pelanggaran hukum. Sebagai manusia yang telah memilih Polri sebagai profesi, setiap anggota Polri wajib memperkuat sense of belonging terhadap Polri dan menjaga marwah institusi.
“Kita telah memilih Polri sebagai jalan hidup, seluruh aspek kehidupan kita bernafaskan Polri. Oleh sebab itu, jangan menodai koprs Bhayangkara yang kita banggakan ini dengan perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh anggota Polri,” ungkap Luthfi.
Menurutnya, tugas pokok Polri di antaranya adalah menegakkan hukum. Dalam menegakkan hukum tidak boleh dilakukan dengan cara melanggar hukum. Tugas pokok Polri secara jelas tercantum dalam pasal 13 UU No 22 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI.
Ia juga menekankan agar seluruh personel Polda Jateng memiliki sense of belonging (rasa memiliki) terhadap institusi Polri tanpa memandang pangkat dan jabatan, serta ikhlas memberikan berikan pengabdian terbaik pada masyarakat.
“Jelas, bahwa sudah tercantum tugas pokok Polri selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta penegakan hukum sebagai langkah akhir. Hal itu harus senantiasa terpatri dalam setiap insan bhayangkara,” tandasnya.
Oleh sebab itu, Luthfi meminta anggota untuk dapat menjadi figur yang membawa manfaat, baik bagi keluarga, institusi dan masyarakat. Sebagai contoh, salah satu falsafah jawa yaitu Urip iku urup (hidup itu menyala terang), bahwa kehidupan seorang insan Bhayangkara itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa diberikan anggota Polri tentu akan lebih baik bagi masyarakat.
“Jangan merasa jumawa dengan jabatan yang diemban, apapun pangkatnya. Kendalikan hawa nafsu dan jalani pola hidup sederhana, terima dan syukuri apa yang saat ini diperoleh. Jangan menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan,” tegas Luthfi
Di sisi lain, terkait pelaksanaan Idul Adha, dia memerintahkan jajarannya untuk mewaspadai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan kurban di wilayahnya.
“Nantinya, setiap Kasatwil diperintahkan melakukan pengamatan ketat sesuai SOP terhadap distribusi hewan kurban di wilayah masing-masing, sehingga nanti tidak terjadi hal-hal yang sifatnya kontra produktif pada saat penyembelihan kurban dan tidak sesuai dari hakekat dari tujuan perayaan Idul Adha,” tutup Luthfi. (is)