Meski Belum Ditemukan di Jateng, Ferry Minta Tetap Waspadai Hepatitis Akut Misterius
SEMARANG (Awal.ID) – Meski hingga kini belum ditemukan kasus penyakit hepatitis akut misterius di Jawa Tengah, namun berbagai pihak tetap harus mewaspadai dan mengantisipasi masuknya wabah tersebut ke Jawa Tengah.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono menyebut, penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis tersebut tetap harus menjadi perhatian baik pemerintah maupun masyarakat.
‘’Jangan lengah. Sejak dini harus kita waspadai. Meski belum ada laporan tentang ditemukannya pasien kasus hepatitis akut misterius di Jawa Tengah, namun sebaiknya kita melakukan langkah antisipasi sejak dini. Baik pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan maupun warga tetap harus siaga,’’ kata Ferry, wakil rakyat Jateng dari Partai Golkar.
Meski demikian, Ferry meminta agar masyarakat tidak panik. Sebagai langkah antisipatif yang bisa dilakukan oleh masyarakat, menurut Ferry, bisa dilakukan dari keluarga. Orangtua diminta untuk mengawasi aktivitas anak-anak, terutama dalam hal mengkonsumsi makanan di luar. Mengingat hepatitis akut misterius ini paling rentan menyerang anak-anak di bawah umur 18 tahun.
‘’Bisa diantisipasi dini dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat, khususnya bagi anak-anak, diminta untuk tidak jajan sembarangan sebagai langkah menjaga kesehatan dan kebersihan makanan yang dikonsumsi. Selain itu, alat-alat makan harus bersih, tidak bertukar alat makan dengan orang atau anak lain, sementara tidak berbagi makanan dengan anak lain. Tetap mengenakan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan,’’ papar Ferry.
Sedangkan langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah, menurut Ferry, dengan tetap melakukan komunikasi dan koordinasi serta tetap menyiagakan fasilitas layanan kesehatan, agar bisa memberikan layanan cepat dan tepat kepada masyarakat. Selain itu, perlu diberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang upaya mencegah hepatitis akut misterius.
‘’Pemerintah daerah harus terus mendorong masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, fasilitas layanan kesehatan, serta para pemangku kepentingan lainnya tetap bersiaga,’’ kata Ferry.
Penyebab hepatitis akut misterius sendiri masih belum diketahui. Di mana pada kasus pertama di luar negeri, pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E dinyatakan bukan penyebab dari kejadian tersebut.
Data dari Kementerian Kesehatan, anak-anak dengan usia di bawah 16 tahun memiliki potensi untuk terjangkit hepatitis misterius tersebut. Di Jawa Tengah ada sekitar 8.148.545 anak berusia 0-14 tahun yang perlu mendapat perhatian khusus.
Gejala awal yang muncul yang bisa dikenali oleh masyarakat adalah, mual, muntah, diare, , sakit perut, dan disertai demam ringan. Pada fase tersebut, masyarkat tidak perlu panik, namun harus segera membawa penderita ke puskesmas, layanan kesehatan atau rumah sakit terdekat. (adv-anf)