Bencana Banjir Rob Pantura Jateng, Ferry Dukung Penanganan Terpadu Jangka Panjang Antardaerah
SEMARANG (Awal.id) – Bencana banjir rob yang saat ini sedang melanda pesisir pantai utara (Pantura) Jawa Tengah mendapatkan perhatian serius dari Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono.
Meski merupakan fenomena alam, namun banjir rob harus ditangani secara terpadu antardaerah kabupaten/kota di pantura Jawa Tengah, bersama Pemprov Jawa Tengah. Selain itu, penanganannya tidak hanya jangka pendek, namun memerlukan kerja sama jangka panjang.
Ia mengapresiasi langah Pemprov Jawa Tengah dan daerah-daerah kabupaten kota yang menjadi wilayah langganan terdampak banjir rob selama ini, di antaranya sabuk hijau mangrove, hingga talud penahan gelombang pasang/ombak.
‘’Tidak mudah untuk mengatasi bencana tersebut, karena lawan kita adalah alam. Ini memerlukan kerja sama semua pihak, lintas sektoral dan lintas wilayah, yang tentu tidak mungkin ditangani jangka pendek,’’ kata Ferry, Selasa (24/5).
Untuk jangka pendek, Ferry mengapresiasi langkah cepat berbagai pihak terkait, baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), aparat kepolisian, pemerintah daerah, maupun relawan yang bergerak cepat membantu masyarakat korban banjir rob. Mulai evakuasi, pendirian dapur umum, sampai kepada upaya pertolongan lainnya.
‘’Utamakan pertolongan kepada warga korban banjir rob, evakuasi, logistik untuk warga pengungsi. Mengenai penanggulangannya, Pemprov telah melakukan upaya sejak lama dan terus menerus dengan pemerintah kota dan kabupaten terdampak rob,’’ kata dia.
Banjir rob melanda sejumlah wilayah kabupaten/kota di wilayah pesisir utara Jawa Tengah dalam beberapa hari ini. Puncaknya, talud penahan ombak di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas jebol akibat tak mampu menahan hantaman limpasan rob air laut pada Senin (23/5), yang mengakibatkan banjir setinggi 1,5 sampai 2,5 meter di kawasan tersebut.
Banjir rob juga melanda wilayah lain di pantura Jawa Tengah, meliputi Demak, Kendal, Kabupaten Batang, Kota dan Kabupaten Pekalongan, hingga Kota Tegal.
Pemerintah daerah setempat bergerak cepat mendirikan posko pengungsian, dapur umum, hingga evakuasi evakuasi warga.
Banjir rob menurut BMKG merupakan kondisi terparah dan diperkirakan akan terjadi hingga 25 Mei. (adv-anf)