Taman Sriwedari Surakarta, Tujuan Wisata Kesenian dan Kebudayaan
SOLO (Awal.id) – Lebih dari 100 tahun pertunjukan Wayang Orang Sriwedari (WOS) Solo atau Surakarta bertahan. Pertunjukan wayang itu pun tak sekadar pentas para seniman di panggung, namun juga telah menjadi tujuan wisata masyarakat.
Dan satu hal lagi, pertunjukan wayang orang di tempat itu seakan menjadi yang tersisa dari jejak kejayaan Taman Sriwedari yang menjadi saksi peradaban Kota Surakarta.
Taman Hiburan Rakyat (THR) atau Taman Sriwedari berlokasi di pusat Kota Solo. Sedangkan alamat lengkapnya berada di Jalan Brigjend Slamet Riyadi No. 275, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Jaraknya sangat berdekatan dengan Stasiun Purwosari, yakni sekitar 2 kilometer saja. Bila Anda sudah memasuki wilayah Kota Solo, pasti akan mudah menemukannya.
Untuk masuk ke Taman Sriwedari, pengunjung harus membayar tiket masuk, baik untuk ke Taman Sriwedari maupun gedung wayang orang (GWO). Kedua tiket ini dikenakan tarif yang berbeda, namun masih tetap terjangkau. Para pengunjung diharapkan menyiapkan uang sebesar 7 ribu rupiah per orang untuk masuk ke THR Sriwedari.
Sedangkan bila ingin melihat pertunjukan di dalam GWO, maka harus membayar lagi sebesar 3 ribu rupiah per orangnya. Totalnya hanya 10 ribu rupiah bila pengunjung ingin masuk juga ke gedung waya orang.
Pentas Selama Ramadan
Wayang Orang Sriwedari didirikan pada tahun 1911 dan merupakan kelompok budaya komersial pertama dalam bidang seni wayang orang. Sedang penyelenggaraan pertunjukan wayang orang secara komersial baru dimulai pada tahun 1922. Bahkan tujuan awalnya untuk mengumpulkan dana bagi kongres kebudayaan.
Selama bulan Ramadan, kelompok kesenian Wayang Orang Sriwedari (WOS) Surakarta tetap menggelar pertunjukan. Namun jam pentasnya menjadi pukul 20.15 WIB, dengan tujuan untuk menyesuaikan aktivitas masyarakat agar tetap bisa menonton WOS seusai menjalankan ibadah salat tarawih.
Biasanya, di luar bulan puasa Ramadan, kelompok seni yang bermula dari era Mangkunagoro VI tersebut memulai pertunjukan pukul 19.30 WIB.
Hal itu juga dibenarkan pegiat seni wayang orang sekaligus koordinator wayang orang dan ketoprak Solo, Diwasa Diranagara. Selama bulan puasa atau bulan April, menurut Diwasa, WOS akan mementaskan 14 kali pertunjukan wayang orang di Gedung Wayang Orang Sriwedari Solo.
Diwasa berharap momentum mudik mampu menarik perhatian masyarakat dan pemudik untuk mengunjungi dan menyaksikan pertunjukan wayang orang di Gedung Wayang Orang Sriwedari Solo.
Kesenian Wayang Orang Sriwedari menyajikan cerita pewayangan dengan cara yang berbeda. Sebagian orang menganggapnya sebagai paket komplit seni pertunjukan karena di dalamnya ada seni tari, musik, pedalangan dan drama.
Pementasan Wayang Orang Sriwedari bisa jadi satu-satunya tempat pertunjukan wayang orang yang tidak pernah absen atau libur, sebelum akhirnya terkena aturan PPKM akibat penyebaran virus Corona.
Sebelum pandemi menyerang, Wayang Orang Sriwedari tampil enam kali dalam sepekan mulai Senin hingga Sabtu. Pementasan sempat dipentaskan online waktu awal pandemi Covid-19.
Namun, kini, pertunjukan Wayang Orang Sriwedari berlangsung tiga kali dalam sepekan yakni Kamis, Jumat dan Sabtu.
Dukungan Pemkot
Beruntungnya lagi Wayang Orang Sriwedari kini didukung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta. Para pemain diangkat menjadi pegawai Pemkot Surakarta, bahkan sebagian berstatus PNS.
Alasan inilah yang menjadikan Wayang Orang Sriwedari ini tetap pentas secara rutin, sebab mereka bertanggung jawab pada pemerintah. Penghasilannya pun rutin dari pemerintah, tidak bergantung pada sepi atau ramainya penonton.
Dukungan pemerintah ini yang membuat eksistensi Wayang Orang Sriwedari tetap terjaga. Menurut Koordinator Wayang Orang Sriwedari Heri S. Kusumo, peran Pemkot Surakarta untuk melestarikan Wayang Orang Sriwedari ini sangat besar. Bahkan ia merasa akan sangat sulit mempertahankannya jika tidak dibantu oleh Pemkot Surakarta.
“Bagaimanapun kami tetap pentas meski tidak ada penonton. Seminggu tiga kali di hari Kamis, Jumat dan Sabtu. Sementara status kami pegawai pemerintah, kami juga harus masuk di hari efektif lain. Biasanya kami gunakan untuk latihan, yakni di hari Senin, Selasa dan Rabu,” katanya.
Menurut Heri, seni pertunjukan wayang orang ini adalah seni pertunjukan yang paling komplit dan punya keunikan tersendiri. Salah satu keunikannya, dalam tiap pentas ada sutradara dan dalang. Di mana dalam pertunjukan lainnya, kedua hal ini bisa dilakukan oleh salah satu posisi saja. Namun dalam wayang orang, keduanya ada dan memiliki peran yang sama-sama penting.
Dalam wayang orang, sutradara merupakan orang yang membuat naskah dan mengatur jalannya cerita. Sementara dalang menjadi pengatur musik yang dimainkan, narator, hingga penghubung antara pemain di atas panggung dan pengrawit.
“Fungsi dalang ini sangat penting, sama halnya dengan sutradara,” kata Heri yang juga merupakan salah satu dalang di Pertunjukan Wayang orang Sriwedari.
Dari sinilah keduanya berperan untuk memandu jalannya pertunjukan selama dua hingga tiga jam. Mulai dari dimulainya karawitan hingga cerita selesai dan diiringi dengan tepuk tangan dari penonton.
Ia berharap Wayang Orang Sriwedari ini bisa terus eksis di tengah gempuran modernisasi. Pelakunya pun berusaha agar kesenian ini bisa diterima di semua kalangan, termasuk anak muda.
Jadwal Pertunjukan
Saat ini, Kota Surakarta atau Solo merupakan salah satu kota yang masih menggelar pertunjukan wayang orang secara rutin. Pertunjukan di Gedung Wayang Orang yang berada di kompleks Taman Sriwedari menjadi bukti nyata.
Dalam bulan April atau selama Ramadan, pertunjukan akan digelar di hari Kamis, Jumat dan Sabtu mulai pukul 20.15 WIB dengan HTM Rp 10 ribu.
Berikut jadwal lengkap pertunjukan Wayang Orang Sriwedari sepanjang April 2022, seperti dikutip dari akun instagram resmi Pemkot Solo.
7 April : Alap-alapan Jembowati
8 April : Alap-alapan Rukmini
9 April : Alap-alapan Setyaboma
14 April: Narayana Jumeneng Nata
15 April: Rama Nitis
16 April: Gojali Suta
21 April: Sesaji Rajasoya
22 April: Geger Dwarawati
23 April: Kresna Duta
28 April: Kresna Gugah
29 April: Bhagawadgita
30 April: Kresna Gugur
Untuk reservasi tiket bisa langsung membeli pada loket tiket di Gedung Wayang Orang Sriwedari setelah pukul 17.00 WIB.
Untuk menyaksikan secara langsung, penonton wajib menerapkan protokol kesehatan ketika memasuki Gedung Wayang Orang Sriwedari, serta menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk memudahkan akses memasuki gedung.
Sebagai destinasi wisata, Taman Sriwedari Surakarta tak hanya memberi wadah pertunjukan kesenian, tetapi juga menawarkan spot terbaik yang didukung dengan fasilitas menarik di dalamnya, seperti: area parkir kendaraan luas; pusat informasi; gazebo dan tempat duduk; kantin, toilet; mushola; panggung hiburan; wahana permainan menarik; dan spot foto instagenic. (*)