Megawati Minta BRIDA Segera Dibentuk, Jateng Malah Sudah Berproses
JAKARTA (Awal.id) – Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri, mendorong kepala daerah di Indonesia segera membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Hal itu penting agar potensi yang ada di daerah bisa dioptimalkan.
Hal itu disampaikan Megawati dalam sambutannya via daring di acara Kick Off Pembentukan BRIDA di kantor BRIN Jakarta, Rabu (20/4). Dalam acara itu, sejumlah kepala daerah hadir, termasuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan kepala daerah lain. Selain itu, hadir juga Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
“Saya mendorong BRIDA segera dibentuk. Urusan riset dan inovasi harus kita tingkatkan untuk mengoptimalkan potensi di daerah,” kata Presiden kelima itu.
Riset dan inovasi, lanjut dia, perlu mendapat dukungan di Indonesia. Pasalnya, riset dan teknologi saat ini masih belum mendapat perhatian serius.
“Padahal banyak anak-anak Indonesia itu pinter-pinter, tapi kenapa urusan riset kita sepertinya masih terbelakang,” ucapnya.
Menurut Mega, dengan riset dan inovasi, Indonesia bisa menjadi negara maju. BRIN dan BRIDA adalah salah satu cara yang bisa digenjot.
“Saya minta daerah segera membentuk BRIDA di daerah. Jadi nggak usah menunggu lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam sesi talkshow Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi salah satu pembicara. Ganjar mengatakan, sejak diluncurkan BRIN, pihaknya sudah menindaklanjuti dengan membentuk BRIDA di Jateng.
“Kami sudah membentuk BRIDA dan saat ini prosesnya masih menunggu pengesahan dari DPRD. Kita dorong terus agar ini segera jalan,” katanya.
Ganjar membenarkan, riset dan inovasi adalah kunci dalam pembangunan daerah. Dengan riset dan inovasi itu, maka kebijakan yang diambil tidak akan salah karena berdasarkan kajian yang mendalam.
“Kalau tidak pakai riset, maka kebijakan bakal keliru. Dengan BRIDA ini, maka akan banyak keputusan kita yang diselesaikan sesuai hasil riset yang ada,” ucapnya.
Dirinya mencontohkan dalam politik pangan. Saat ini, ada dua komoditas yang masih sulit terpenuhi, yakni bawang putih dan kedelai. Padahal, Indonesia merupakan daerah subur yang mungkin bisa mengembangkan dua komoditas itu.
“Maka BRIDA salah satu perannya ya untuk itu, bagaimana menyelesaikan problem kedelai dan bawang putih. Kalau susah mencari benih, kenapa tidak kita buat benih unggul sendiri. Saya yakin kita bisa,” tegasnya.
Terkait inovasi, Jateng bisa dikatakan sebagai daerah paling inovatif. Selama ini, Ganjar mewajibkan satu OPD minimal memiliki satu inovasi pelayanan masyarakat.
“Dan itu sudah jalan, saya juga menggerakkan anak-anak muda lewat Hetero Space untuk mendukung riset dan inovasi di bidang start up. Inovasi anak-anak muda ini sudah mulai muncul, kita kerjasama dengan kampus, dengan perusahaan dan lainnya agar bisa berjalan,” pungkasnya.
Selain menjadi pembicara, dalam kesempatan itu Ganjar juga mendapatkan penghargaan dari BRIN. Penghargaan diberikan kepada Ganjar atas semangat membangun BRIDA di daerahnya masing-masing. (Cip)