UMKM Madu Wijaya Borobudur, Moncer karena Lapak Ganjar
MAGELANG (Awal.id) – Aklis Nurdiansyah, pemilik produk UMKM Wijaya Madu Borobudur, merasa bersyukur. Usaha penjualan madu yang dirintisnya sejak tahun 2019 terus mengalami peningkatan pesanan, terutama ketika memasuki pandemi Covid-19.
Mulanya pembeli berasal dari sekitar Borobudur dan Magelang. Saat ini pesanan juga datang dari luar daerah Magelang, bahkan luar negeri.
Aklis juga memenuhi permintaan pelanggan yang suka ginseng untuk membuat madu ginseng. Produk itu kini menjadi salah satu andalannya.
Pada Kamis (31/3/2022), Aklis terlihat sumringah saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama istri, Siti Atikoh, berkunjung ke rumahnya di Kesawan, Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Selain diborong, Aklis berkesempatan melihat ekspresi Ganjar Pranowo saat mencicipi madu produksinya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Ganjar Pranowo karena berkat Lapak Ganjar usaha madu miliknya berkembang pesat.
“Saya terima kasih banyak berkat Lapak Ganjar madu saya jadi terkenal. Ini ada madu ginseng, madu kaliandra, madu rambutan, madu lanceng, dan madu cerana. Silakan dicoba, ini testernya, Pak,” ujar Aklis sambil menyodorkan madu lanceng kepada Ganjar.
Ganjar langsung mencicipi madu lanceng tersebut. Madu lanceng merupakan salah satu madu kesukaan Ganjar. Ia terlihat menikmati ketika mencoba madu lanceng produksi Wijaya Madu.
“Mau coba yang madu cerana sekalian, Pak? Ini bagus buat tulang,” timpal Aklis menawarkan madu cerana yang menurut pengalamannya bagus untuk tulang.
Mendengar tawaran itu, Ganjar tertarik untuk mencobanya. Apalagi Ganjar juga sedang dalam tahap memulihkan patah tulang tangannya.
“Wah cocok itu, kebetulan ini tangannya lagi perlu rehab. Rasa manisnya lebih banyak daripada yang lanceng. Kalau lanceng itu manis dan ada asamnya. Aku beli ini mas, biar tulangnya cepat rapat,” kata Ganjar usai mencicipi madu.
Aklise mengakui, usaha Madu Wijaya miliknya semakin terkenal sejak dirinya mengikuti Lapak Ganjar. Unggahan di instagramnya diunggah ulang oleh Ganjar Pranowo. Manfaatnya langsung dirasakan oleh Aklis dengan penjualan yang meningkat pesat.
“Naik 200 persen dan waktu tayangan pertama Lapak Ganjar naik 300 persen. Paling laku madu cerana, lanceng, dan untuk daerah sini madu rambutan karena mempunyai ikon kalau daerah Borobudur itu madu kaliandra dan rambutan,” kata Aklis.
Tidak hanya kenaikan penjualan, ternyata unggahan di Lapak Ganjar juga semakin membuat produk madu Wijaya lebih terkenal sampai mancanegara.
“Banyak yang dibawa ke luar negeri seperti di Eropa. Misal yang punya usaha resort di sini mereka bawa ke sana untuk oleh-oleh. Sama Asia banyak, Februari lalu ada pesanan dari Hongkong,” katanya. (is)