SEMARANG (Awal.id) – Kelangkaan minyak goreng di berbagai wilayah Jateng membuat Satgas Pangan Polda Jateng melakukan sidak ke beberapa lokasi, Jumat (18/3).

Kasubdit Indagsi AKBP Rosyid Hartanto mewakili Dirreskrimsus Polda Jateng Kombes Pol Johanson R Simamora menjelaskan sidak itu dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi adanya penimbunan minyak goreng tidak terjadi di wilayah Jateng.

“Hari ini kami melakukan pemantauan di 150 lokasi, diketahui kebutuhan minyak goreng harian sebanyak 41.492 liter. Sedangkan stok minyak goreng yang ada 47.229 liter,” beber AKBP Rosyid Hartanto.

Dalam pengecekan, lanjutnya, terdapat sejumlah toko modern yang kosong stok minyak goreng. Kekosongan tersebut diakibatkan belum adanya pengiriman dari distributor. Namun dinyatakan, secara umum stok minyak goreng di Jawa Tengah masih tercukupi.

“Pada beberapa tempat kita temui toko modern yang tidak menjual minyak goreng karena kekosongan stok. Namun, hal tersebut karena belum ada pengiriman dari distributor,” ungkapnya.

Saat di wilayah Pekalongan, pihaknya mengatakan, terdapat temuan stok minyak yang menumpuk di beberapa depo dan gudang di wilayah tersebut.

“Setelah kita sidak, terdapat penumpukan minyak goreng tersebut terjadi karena pemilik membeli dengan harga lama. Mereka membeli ketika harga masih Rp 21 ribu per liter. Apabila mereka menjual dengan harga di bawah itu, tentu saja mereka tidak mau merugi,” jelas AKBP Rosyid.

Adanya temuan tersebut, Ditreskrimsus meminta agar Satgas Pangan Polres Pekalongan segera menggelar temuan tersebut dan melaporkan hasilnya ke Polda Jateng.

“Dengan penimbunan tersebut, segera akan kami tindak lanjuti dan kami minta segera melaporkan hasilnya ke Satgas Pangan tingkat Polda,” tandas Rosyid.

Sementara, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menambahkan Satgas Pangan akan terus melakukan pemantauan dan sidak bersama Disperindag dan dinas pasar maupun koperasi dan UMKM.

“Hal tersebut dilakukan untuk memastikan stok minyak tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik ke masyarakat. Kita pastikan tidak ada penyelewengan maupun penyimpangan yang tidak sesuai peruntukannya,” tegas Iqbal. (is)