Pemkot Terapkan WFO 30% Akibat Sejumlah ASN Terpapar Covid-19
by Angga Badana ·

Semarang (Awal.id) – Pemkot Semarang terapkan Work From Office (WFO) hanya 30%.Dan sisanya bekerja di rumah atau Work From Home (WFH).
Diterapkan seiring dengan jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang terpapar virus Covid-19 dan harus menjalani isolasi.
Litani Satyawati, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang, menjelaskan, kebijakan WFH dan WFO ini sesuai dengan instruksi Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, karena melihat lonjakan kasus aktif Covid-19 dan adanya beberapa ASN yang turut terpapar.
“Memang dari laporan beberapa ASN diketahui terpapar Covid-19. Jadi kami betul-betul menjaga kesehatan ASN, Pak Walikota juga meminta kami untuk menerapkan WFH dan WFO,” papar Litani,
Litani tetap memantau ASN yang bekerja dari rumah dengan presensi secara online. Namun jika ASN dibutuhkan harus masuk ke kantor, pihaknya berharap para ASN bisa langsung datang untuk menyelesaikan pekerjaannya.
“Tetap kita pantau mereka melalui absensinya. Dan dengan catatan, manakala pada saat itu OPD atau di kantornya membutuhkan, bisa kita panggil,” tegas Litani.
Ia berharap pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan dengan baik. Diharapkan ASN bisa menjalankan tugasnya secara maksimal meski hanya 30 persen saja pegawai yang langsung ada di lapangan.
“Kami tidak ingin masyarakat terganggu karena kurang dalam pelayanannya dan disisi lain ini demi keselamatan ASN juga,” jelas Litani.
Untuk jumlah ASN yang terpapar virus Covid-19 memang belum diketahui secara pasti. Namun memang ada beberapa ASN yang mengajukan izin dengan alasan sakit.
“Banyak yang kami berikan dispensasi dilaporkan sebagian positif Covid-19, dan ada juga sebenarnya hasilnya negatif tapi karena berhubungan atau berinteraksi dengan keluarga yang positif maupun bertemu dengan teman satu kantor yang positif kami berikan dispensasi,” Paparnya.
Ia mengimbuhkan untuk pemberian dispensasi ini, tidak harus positif Covid-19, negatif tapi berinteraksi dengan keluarga dan teman teman kantor yang positif.
“Kami berikan dispensasi untuk isolasi mandiri dan ada yang sudah sembuh. Jadi saat mau diitung jumlahnya ternyata sudah lapor ke kami kalau sudah sehat,” Imbuhnya.