Kapolda Jateng Perintahkan Manajemen Kontijensi di Seluruh Polres

SEMARANG (Awal.id) – Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi meminta jajarannya untuk mewaspadai penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah pasca kegiatan Syawalan, hajatan, ziarah keagamaan dan tempat wisata yang dilakukan masyarakat Jawa Tengah usai Idul Fitri.
“Hal tersebut memicu penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah, hingga menyebar ke Kabupaten Kudus yang menimpa sebagian warga Kudus terkonfirmasi Covid-19. Maka, kita fokus ke wilayah Kudus dalam penanganannya,” tegas Irjen Pol Ahmad Luthfi, Selasa (15/6).
Luthfi menjelaskan, dalam penanganan Covid-19 di Jawa Tengah, pihaknya sudah melakukan dan menjalankan managemen kontijensi kepada seluruh Polres di Jawa Tengah.
“Khususnya di Kabupaten Kudus, Polda Jateng bersama dengan Pemerintah Daerah Jawa Tengah, telah menyiapkan 800 kamar di Asrama Haji Donohudan Boyolali untuk Isolasi Terpusat Pasien dari Kudus,” jelas Luthfi.
Selain itu, tempat lain yang disiapkan, yaitu Rusunawa, Hotel King, Balai Diklat di Semarang dan sebagainya, menjadi tempat untuk isolasi warga yang terpapar Covid-19.
“Beberapa titik yang sudah dijadikan tempat Isolasi mandiri ini, tersedia 1.700 kamar dan ini sudah mulai bertahap masyarakat yang tarkonfirmasi Covid-19 kita angkut ketempat lokasi Isolasi, setiap dua minggu sekali,” ujar Luthfi.
Setiap hari ada seratus masyarakat yang dikumpulkan untuk diberikan sosialisasi mengenai bahaya covid. Ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan 5M dan 3T agar terhindar dari Covid-19.
Ada 11 kabupaten yang masuk dalam zona merah dan masih ditambah tiga kabupaten lagi masuk dalam zona merah. Zona merah di setiap kabupaten ini, semakin bertambah. Untuk itu, ia meminta kesadaran masyarakat untuk melakukan Prokes setiap hari dan setiap saat.
“14 kabupaten di Jawa Tengah yang masuk dalam zona merah. Kita fokuskan penangannya di tiga kabupaten dan satu kota, yaitu, Kudus, Demak, Sragen dan Semarang, karena kasus aktifnya di tiga wilayah tersebut sudah di atas 600 hingga 700, sehingga mau tidak mau mereka harus menjalani isolasi dan juga kita terapkan betul managemen penanganan Covid-19 di wilayah tersebut,” paparnya.
Vaksinasi Massal
Luthfi juga menyampaikan, terkait dengan vaksinasi, Polda Jateng terus melakukan vaksinasi massal di setiap hari, bahkan Polda Jateng sudah menerjunkan 750 nakes di lokasi vaksinasi massal tersebut.
“Vaksinasi masal kita proioritaskan di zona merah dan lansia di atas usia 50 tahun dan ini kita galakan terus, terutama di Kabupaten Kudus,” ungkap Luthfi.
Kapolda Jateng juga menegaskan pihaknya sudah perintahkan seluruh pejabat utama Polda Jateng untuk turun langsung di Kudus dalam penanganan Covid-19.
Sementara itu, Dirlantas Polda Jateng memimpin penyemprotan disinfektan massal 3 hari secara berturut-turut di Kudus, dan Penerangan Keliling Humas melakukan penerangan kepada masyarakat di setiap desa dan kecamatan di Kudus.
Dirintelkam Polda Jateng yang juga diperintahkan untuk melakukan penggalangan kepada seluruh tokoh masyarakat dalam membantu memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menjaga prokes bersama Dirbinmas dan Brimob.
“Jajaran Sabhara pun kita tugaskan untuk evakuasi, Kabiddokkes pun melatih masyarakat dalam pemulasaraan jenazah Covid-19,” imbuh Kapolda.
Kapolda menegaskan, Covid-19 belum ada obatnya, sehingga warga di Kabupaten Kudus sangat cepat tertular corona.
“Harus kita kendalikan dan batasi kegiatan di luar. Selalu gunakan masker dan hindari kerumunan. Yang bisa dilakukan adalah melokalisir, mengendalikan dan membatasi. Pengendalian di sini yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan juga menghindari adanya kerumunan,” paparnya. (is)