Swafoto Berujung Petaka, Perahu Wisatawan Tenggelam di Waduk Kedung Ombo

BOYOLALI (Awal.id) – Gara-gara swafoto, satu unit perahu wisatawan lokal mengalami musibah kecelakaan air di Waduk Kedung Ombo, Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5).
Perahu yang ditumpangi sekitar 20 orang wisatawan menjadi oleng, dan terbalik, sehingga tenggelam ke waduk Kedung Ombo pada saat mereka melakukan swafoto. Sebelas penumpang berhasil diselamatkan, namun sembilan wisatawan lainnya tenggelam ke dalam waduk.
Kepala Polsek Kemusu Polres Boyolali AKP Cahyo Nugroho di Boyolali, Sabtu mengatakan perahu yang ditumpangi 20 wisatawan lokal tersebut mengalami kecelakaan tenggelam saat akan makan menuju ke Warung Apung Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo Kemusu sekitar pukul 11.00 WIB.
“Dari 20 korban penumpang perahu yang tenggelam tersebut, baru 11 orang berhasil diselamatkan. Sedangkan sembilan orang lainnya belum ditemukan,” ujar nya.
Menurut Cahyo Nugroho, tim penyelamat kini masih melakukan pencarian terhadap korban tenggelam yang diduga masih berada di dalam Waduk Kedung Ombo.
Dia menjelaskan sebanyak 20 penumpang tersebut naik perahu milik Kardiyo menuju warung apung yang dikendarai oleh tiga orang. Pada saat kapal sudah akan mencapai warung apung, banyak penumpang yang melakukan swafoto di depan kapal, sehingga kapal yang ditumpangi menjorok ke depan dan air mulai masuk kapal kemudian kapal terbalik.
Dari 20 korban yang selamat ada 11 orang yakni Alya, Mustakim, Suswanti, Laras, Supriyadi, Andre, Khoirunisa, Rifki Edi, Andi, Adi, dan Tinuk. Sedangkan, 9 korban lainnya yang belum ditemukan yakni Siti Mukaromah, Wilda, Niken Safitri, Tituk Mulyani, Ana, Zamzam, Jalal, Jalil, dan Desti.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Boyolali Bambang Sinungharjo saat dikonfirmasi korban perahu tenggelam di Waduk Kedung Ombo, Desa Wonoharjo membenarkan, dan korban yang belum ditemukan sembilan orang sedangkan 11 orang lainnya selamat.
“Kami sedang melakukan koordinasi untuk tanggap darurat pencarian korban hingga lima hari ke depan, dan sedang mendata tim penyelam untuk pencarian korban di lokasi kejadian,” kata Bambang. (*)