Professor Duck Buka Cabang Ketiga di Kartika Grand Bistro, 80 Persen Olahan dari Bebek

Nurul Fitryana Dewi Ambar Wati bersama karyawatinya memagang menu spesial Professor Duck
Nurul Fitryana Dewi Ambar Wati bersama karyawatinya memagang menu spesial Professor Duck

SEMARANG (Awal.id) – Ada yang baru di tempat kuliner Kartika Grand Bistro Musium Mandala Bhakti Tugumuda Semarang, yakni Professor Duck. Tempat nongkrong dengan tagline Let’s Eat Duck (ayo makan bebek) ini, mulai di buka pada Rabu (14/4/2021).

Professor Duck di Kartika Grand Bistro Musium Mandala Bhakti Tugumuda Semarang ini merupakan cabang ketiga.  Sebelumnya Professor Duck buka di kaki lima Jalan Hayam Wuruk, Peleburan, dekat Kampus Undip. Sedang cabang kedua berada di tempat Gunungan Resto Lantai Dua, Wisata Dusun Semilir, Bawen, Kabupaten Semarang.

Professor Duck mulai berdiri pada tahun 2020 dengan menempati dasaran (kaki lima) di Jalan Hayam Wuruk Semarang. Sedangkan sajian menu spesial yang dihidangkan, 80 persen bahan dasarnya merupakan olahan dari daging bebek.

Nurul Fitryana Dewi Ambar Wati (45), Pemilik Professor Duck mengaku dirinya sengaja memilih olahan bebek dari pada ayam. Alasannya, asumsi kebanyakan orang lebih cenderung mengomsumsi daging ayam dari pada daging hewan lain. Selain itu, daging ayam bisa diolah menjadi bermacam-macam masakan.

“Kenapa saya memilih bebek, karena menurut saya memilih yang minoritas, agar menjadikan orang mayoritas suka. Bebek kalau diolah masakan kekinian, orang pasti penasaran dan ingin mencobanya,” ujar Ana panggilan akrab Nurul Fitryana Dewi Ambar Wati.

Menu-menu kekinian yang menjadi andalan Professor Duck, yaitu Roasted Duck, dan Burger Duck yang mana banyak pecinta kuliner yang belum mengenal menu bebek.

Untuk menambah penasaran orang yang gemar memanjakan lidah, Proffesor Duck menyajikan menu yang agak asing di telinga maupun di lidah. Menu ’unik’ ini dinamai popcorn duck dan sate duck.

Yang menambah orang makin penasaran, di Propessor Duck juga ada menu kuliner yang khas dan unik, misal seperti sop duck, trus ada juga noodle duck steak.

Tak Amis

Ana mengatakan komposisi bahan di Professsor Duck, menu-menu olahannya 80 persen dari bebek, sedangkan 20 persen lagi menunya bukan olahan dari bebek.

Dengan menu bebek kekinian, menurut Ana, orang bisa berasumsi memiliki selera makan yang tak biasanya. “Bebek itu kan kalau orang ngomong amis, dan kalau tidak pinter ngolahnya dagingnya masih bau bebek. Tapi kalau di tempat kami, di Professor Duck ini, saya yakin pengunjung yang mampir bakal kaget dengan rasanya,” paparnya.

Catur Anugrah bersama istri dan rekannya sedang menikmati menu kuliner yang lezat dan enak dari Professor Duck.

Catur Anugrah bersama istri dan rekannya sedang menikmati menu kuliner yang lezat dan enak dari Professor Duck.

Melalui tangan-tangan trampil dan ahli dari koki Professsor Duck, daging bebek yang biasanya menimbulkan bau amis, menjadi tidak bau lagi. Bahkan, setelah diolah daging bebek menjadi lezat dan membikin ketagihan.

Baca Juga:  Memperingati 31 Tahun Lahirnya Sang WWW Internet

Soal penggunaan tagline Let’s Eat Duck, Ana menuturkan hal ini merupakan ajakan agar pengunjung bisa merasakan sensasi lezat dan enaknya olahan bebek di tempat usahanya.

Dengan dibuka cabang ketiga Professor Duck, pecinta kuliner daging bebek yang berwisata Lawang Sewu bisa mampir untuk menikmati sajian spesial menu bebek yang pasti bisa menggoyang lidah.

Ana mengaku meski cabang ketiga Professor Duck baru dibuka, namun animo masyarakat pecinta menu bebek di Semarang sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan membanjirnya pengunjung yang rata-rata penasaran terhadap kelezatan masakan bebek dengan nama-nama yang unik dari Professor Duck.

Melihat animo dari pecinta kuliner bebek, Ana merasa optimistis Professor Duck akan menjadi tempat favorit dan rekomendasi bagi penggemar masakan yang berbahan dasar daging bebek.

Dengan menyajikan menu bebek yang tidak berbau amis, enak rasanya, dagingnya yang lembut dan empuk, tidak seperti pada masakan bebek pada umumnya, keajaiban olahan bebak dari Professor Duck dipastikan akan mengundang lebih banyak lagi para pecinta olahan hewan jenis unggas ini.

Dipanggang 8 Jam

Menu roasted duck, contahnya, bahan diproses dengan cara pemanggangan selama delapan jam. Tak heran jika menu bebek dari Professor Duck beda rasa dari menu-menu bebek di tempat lainnya.

Sebelum buka usaha barunya (Professor Duck), Ana lebih dulu merintis usaha bersama suaminya dengan mendirikan MRC (Medoho Resto Cafe) selama hampir empat tahun, mulai 15 Mei 2017 hingga sekarang.

Menurut Ana, usaha resto membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar. Banyak menu pilihan yang harus disajikan, sehingga membutuhkan tenaga dan waktu yang lama,

Atas dasar itulah, Ana mencoba meminimaliskan tenaga, waktu dan pikiran dengan membuka usaha baru yang penyajian menunya tidak terlalu ribet.

Dan akhirnya Ana menjatuhkan pilihan untuk membuka usaha kuliner bebek yang bahan dasar tidak banyak, cuma mengandalkan daging bebek. Cocok dengan usaha ini, Ana pun mengembangkan usaha masakan bebek dengan membuka lapak dengan nama Professor Duck yang kini sudah dikenal masyarakat  Semarang dan sekitarnya.

Baca Juga:  Buat Event Pound Fit Pertamakalinya, Kopi Susu Bu Lurah Suarakan Pola Hidup Sehat

“Awalnya Professor Duck coba saya buka di kaki lima Jalan Hayam Wuruk, Undip, Peleburan, Semarang. Alhamdulillah di sana penggemarnya banyak sekali, lalu kita kembangkan lagi dengan cabang kedua dan beruntungnya saya mendapatkan kesempatan membuka di Dusun Semilir. Lalu di tahun 2021 ini, alhamdulillah kita bisa buka lagi cabang yang ketiga di Kartika Grand Bistro, Musium Mandala Bhakti Tugumuda Semarang ini,” ujar Ana.

Sedangkan Catur Anugrah (33), pelanggan setia yang kerap mampir di Professor Duck bersama teman-temannya, mengaku sangat puas dengan menu-menu bebek dari Professor Duck.

“Untuk menu-menu Professor Duck sungguh variatif dan sungguh inovatif sekali. Jadi memang kita temukan menu-menu yang mungkin tidak kita temukan di resto atau di tempat makan lainnya. Unik-unik sih, ada popcorn duck lalu ada varian noodle steak yang seperti mie hot blend  yang dikombinasikan dengan bebek, ada juga sate bebek. Jadi menurut saya memang sangat variatif, dan untuk rasanya memang oke juga. Masuk lah untuk lidahnya para pecinta kuliner di Kota Semarang seperti saya ini,” ujar Catur Anugrah.

Sebelumnya Catur dan rekannya awal mengenal Professor Duck di cabang pertama di kaki lima Jalan Hayam Wuruk, hingga sekarang dia dan rekannya menjadi pelanggan setia dari Professor Duck.

Catur menambahkan menu Professor Duck memiliki ciri khas rasa tersendiri. “Memang sangat identik dengan masakan bebek yang mempunyai ciri khas yang sangat berbeda, seperti bebek rempahnya menurut saya pribadi memang memiliki satu citra rasa yang sangat berbeda.

Apa lagi bebek goreng nya yang sangat oke, membuat saya jadi ketagihan, kalau saya sendiri memang pecinta bebek yang lebih ke autotaste, ya jadi saya lebih suka bebek gorengnya saja dengan kremes dan juga sambal bawangnya, itu sudah menjadi menu favorit bagi saya,” kata Catur.

Ana selaku pemilik Professor Duck berencana akan menambah titik titik cabang baru di Kota Semarang, termasuk di luar kota seperti Solo, Klaten, dan Jogja.

Baca Juga:  Tertimbun Sedalam 1 Meter,  Tim SAR Gabungan Temukan Korban Ketiga Tanah Longsor di Kebumen 

Nama professor dipakai Ana sebagai nama usahanya karena, nama professor merupakan sosok yang cerdas, pintar dan jenius yang dimana gelar professor umumnya di atasnya guru dan lain sebagainya. Tak salah jika Ana menamakan usahanya dengan nama Professor Duck, agar menu makanannya juga berkelas layaknya professor.

Adapun menu-menu Professor Duck, yakni, sepices duck (bebek rempah), fried crispy duck (bebek kremes). Sedangkan untuk menu sambal ada onion sauce (sambal bawang), red chili sauce (sambal cabe merah), green chili sauce (sambal lombok hijau), madura sauce (sambal madura).

Ada juga menu lain, duck salted green chili’s (bebek tumis cabe hijau), duck brown sauce, honey roasted duck (bebek bakar madu), salted egg duck (bebek telur asin), noodle duck steak, soup duck, duck burger, duck burger spesial, duck satay (sate bebek), duck fried rice, duck popcron.

Sedangkan spesial menu dari Professor Duck adalah duck roasted (bebek panggang satu ekor). Selain itu untuk menu food chicken-nya ada yakni ada chicken brown sauce, chicken burger, fried chicken crispy (ayam kampung goreng kremes), spice village chicken (ayam kampung rempah), soup chicken, dan taichan.

Tak kalah juga dengan menu package yang ada di Professor Duck, ada package fried crispy duck (crispy duck + rice + drink), package spies duck (spies duck + rice + drink), package fried chicken crispy (fried chicken crispy + rice +drink), package duck burger (duck burger + french fries + drink).

Untuk menu professor duck best taste of duck ada spesial menu duck roasted, duck burger, soup duck, dan noodle duck steak. Sedangkan untuk menu drink-nya ada tea hot dan ice, orange, milo, ice peas (es kacang polong), leci squash, summer, sweety, rainbow, milk squash, orange squash, dan milk squash PD.

Kalau menu snack professor duck yang kekinian antara lain ada onion ring, french fries, tempe mendoan, tahu crispy, brocoly crispy, dan banana rock n roll. Ada pula menu professor duck snack best taste of duck yakni, ada duck popcorn.

Professor Duck selama bulan April 2021 ini, juga memberikan promo spesial untuk para pelanggan setianya yakni, berupa Buy two Crispy Duck get one free duck burger. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *