Pengguna Jalan Harus Hati-hati, Jalan Pantura Pekalongan Penuh Lubang

Jalan Pantura Pekalongan muncul lubang selepas diguyur hujan deras.
Jalan Pantura Pekalongan muncul lubang selepas diguyur hujan deras.

PEKALONGAN (Awal.id) – Ruas jalan Pantura Pekalongan kini muncul banyak lubang. Jalan berlubang itu terus bertambah, seiring dengan tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah tersebut.

Kemunculan lubang-lubang di sepanjang ruas itu tentu saja menjadi kendala dan keluhan bagi pengguna jalan yang menggunakan akses jalur Pantura,

Jika tidak berhati-hati, para pengemudi akan mengalami kecelakaan akibat terperosok lubang terhampar sepanjang 200 meter di jalan raya Tirto. Kedalaman lubang berkisar antara 30 sampai 50 cm.

Baca Juga:  Ruang Isolasi Penuh, RS PKU Muhammadiyah Banjarnegara Terus Didatangi Pasien Covid-19

Akibat banyaknya lubang di jalan Pantura Pekalongan menimbulkan antrean kendaraan sepanjang 1 kilometer. Kendaran besar seperti truk, bus, mobil dan sepeda motor harus melintas pelan-pelan dan hati-hati guna menghindari lubang.

“Setiap hujan deras, jalan ini dipastikan terendam banjir. Aspal jadi cepat mengelupas dan timbul lubang-lubang. Kalau sudah berlubang, pasti kecelakaan kerap terjadi,” kata Agus, seorang pengendara motor yang kerap melintas di kawasan Pantura Pekalongan, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga:  Perkuat Lini Belakang, PSIS Datangkan Beny Wahyudi

Soal kerusakan jalan Pantura Pekalongan ini sudah dilaporkan warga kepada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah. Agus pun berharap Pemprov Jateng segera memperbaiki jalan umum tersebut agar tidak menimbulkan korban yang lebih besar.

“Kami  secepatnya memperbaiki jalan Pantura Pekalongan. Saat cuaca terang, lubang-lubang itu akan kami tambal,” kata Viki, petugas Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, Selasa (2/2/2021).

Curah hujan yang tinggi yang mengguyur Pekalongan juga mengakibatkan ratusan rumah ikut terendam banjir. Ketinggian air banjir mencapai 50 cm hingga 1 meter.

Baca Juga:  3 Lapangan Olahraga di Kota Semarang Akan Dijadikan Area Resapan Air

“Masyarakat korban banjir tidak mengungsi dan memilih bertahan di rumah. Mereka khawatir dengan keamanan hartanya, karena tidak ada yang menjaga rumah,” kata Budi, salah satu warga.

Menurut Budi, lokasi rumahnya memang menjadi langganan banjir jika terjadi hujan deras.  Namun, sejauh ini dirinya dan para korban lain masih tetap bertahan di tanah kelahirannya. (*)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *