UGM Banjir Pesanan GeNose C19, Ganjar Siap Carikan Modal

SEMARANG (Awal.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, siap mendukung pengembangan alat pendeteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19.
Seperti dikerahui, Ganjar telah memesan 100 unit GeNose C19 dan mengusulkan pada Presiden Joko Widodo agar GeNose dijadikan alat pemeriksaan resmi Covid. Bahkan Ganjar juga menegaskan siap membantu pendanaan UGM dalam rangka pengembangan GeNose C-19.
Hal itu ditegaskan Ganjar saat berkunjung ke pabrik GeNose di Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Sebagai gubernur yang juga alumni UGM, Ganjar siap mendukung penuh pengembangan karya anak bangsa itu.
“Saya akan dukung penuh pengembangan GeNose, karena ini karya anak bangsa. Bahkan untuk pengembangannya ke depan, saya siap mengupayakan pendanaan agar produksinya semakin meningkat,” katanya.
Suntikan modal, lanjut Ganjar, sangat dibutuhkan untuk UGM agar program tersebut terus berjalan. Apalagi setelah diluncurkan, jumlah pesanan alat ini terus meningkat.
Ganjar yang juga Ketua Pengurus Pusat Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) itu menegaskan, pihaknya siap membantu UGM dalam hal pendanaan GeNose. Caranya, ia mengajak seluruh alumni UGM untuk mengumpulkan donasi guna membantu mengembangkan GeNose.
“Alumni UGM kan banyak, bisa kita minta gotong royong membantu pengembangan dan produksi alat ini. Ini bukan sesuatu yang sulit, pasti mereka semua mendukung,” jelasnya.
Selain karya anak bangsa, keberadaan GeNose sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemi saat ini. Selain harganya murah, alat ini bisa dengan cepat mendeteksi Covid-19 hanya dengan hembusan nafas dan dalam waktu tidak lebih dari tiga menit.
Sementara itu, Ketua Tim GeNose C-19, Prof Kuwat Triyana mengatakan, sejak izin edar GeNose keluar, pesanan alat itu terus meningkat. Sampai tanggal 31 Desember 2020 lalu, pesanan yang masuk sudah sampai 10.760 unit.
“Kebanyakan dari industri dalam negeri, seperti Pertamina yang punya mobilitas tinggi. Ada juga dari perusahaan telekomunikasi, kereta api dan lainnya,” katanya.
Padahal lanjut dia, saat ini pihaknya baru memproduksi sekitar seratusan GeNose. Hal itu dikarenakan izin edar yang baru keluar pada 24 Desember lalu. (is)