Bantu Penanganan Gempa, Besok Tim Relawan Jateng Berangkat ke Sulbar

Gempa di Mamuju, Sulbar, membutuhkan bantuan penanganan. Jateng siap kirim relawan
Gempa di Mamuju, Sulbar, membutuhkan bantuan penanganan. Jateng siap kirim relawan

SEMARANG (Awal.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, akan mengirimkan 15 tim relawan untuk membantu penanganan gempa yang terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1) lalu. Ke 15 tim itu akan berangkat Selasa (19/1) esok.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai memimpin rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (18/1). Ganjar mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh di Sulawesi Barat terkait penanganan bencana di sana.

“Insyaallah dari Jawa Tengah besok mau ngirim 15 tim, untuk bisa berangkat ke Sulawesi Barat dan tentu saja tidak bisa direct, mungkin ke Makassar,” kata Ganjar.

Rencananya, 15 tim diberangkatkan bersama dengan bantuan logistik. Namun melihat kondisi perhubungan di Sulawesi Barat yang belum berjalan normal, maka bantuan logistik baru akan dibelanjakan oleh 15 tim saat berada di Makassar. Hal ini, kata Ganjar, seperti pernah dilakukan saat pengiriman bantuan logistik untuk bencana di Palu.

Baca Juga:  Pantai Purwahamba dan Pulau Kodok, Sensasi Dua Wisata Bahari di Tegal

“Sehingga 15 tim ini akan kita perbantukan dulu bisa ke sana lah untuk membangun solidaritas,” tegasnya.

Selain bencana di Sulawesi Barat, Ganjar juga telah berkomunikasi dengan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan, terkait bencana banjir yang melanda sebanyak 10 Kota dan Kabupaten di sana.

“Dengan Kalimantan Selatan kemarin sudah komunikasi dengan Pak Wagub, dan beliau sampaikan so far masih bisa handle. Tapi kita siaplah (membantu) sebagai sesama anak bangsa,” ujar Ganjar.

Baca Juga:  Mahasiswa Prodi Pariwisata USM Kuliah Lapangan di Kawasan Kota Lama

Ditanya soal pendataan warga Jawa Tengah yang terdampak bencana di Sulbar, Kalsel hingga Jabar, Ganjar mengatakan bila hal itu belum dilakukan. Sebab, kata Ganjar, dalam situasi seperti ini tidak bisa bicara kesukuan.

“Saya kira tidak akan ada lagi data-data seperti itu, sehingga kita tidak akan bantu parsial ya biar tidak ada kesukuannya, yang penting yang ada di sana kita bantu semuanya untuk siapapun itu,” tandasnya.

Seperti diketahui, sejumlah bencana alam mulai dari tanah longsor di Sumedang hingga gempa di Majene-Mamuju, Sulawesi Barat terjadi pada awal tahun 2021. Rentetan bencana alam ini bukan hanya menghilangkan tempat tinggal, tapi juga merenggut nyawa warga yang terdampak.

Baca Juga:  CitraGrand Semarang Luncurkan Ruko Baru, Pengunjung Dimanjakan Promo Menarik

Salah satunya yakni gempa bumi berkekuatan M 6,2 yang menghantam kota Majene dan Mamuju, Sulbar pada 15 Januari 2021 yang lalu. BNPB melaporkan hingga kini, sebanyak 78 orang meninggal dunia akibat gempa yang berpusat di darat tersebut.

Kemudian kejadian banjir bandang juga terjadi di Kalimantan Selatan. Banjir di 10 kabupaten kota Kalimantan Selatan menyebabkan 15 orang meninggal dunia dan hampir 39 ribu warga mengungsi.

Selain itu, bencana tanah longsor juga menimpa wilayah Cimanggung, Sumedang pada Sabtu (9/1) yang lalu. Hingga kini tercatat, 32 orang meninggal akibat tanah longsor tersebut. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *