TEGAS !! Jaga Kualitas, Pertamina Jamin Pasokan Avtur Aman dan Pesawat Mengudara

DPPU Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Jawa Tengah melakuan pengecekan kualitas avtur/ FOTO ; Henri

BOYOLALI (Awal.id)  –  Penanganan rantai pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) Avtur untuk pesawat udara memegang peranan sangat penting di industri aviasi. Adalah Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Sumarmo, sangat penting untuk pasokan BBM  pesawat yang mendarat di Bandara Adi Sumarno. Bahkan, pengisian avtur hingga ke pesawat melewati proses yang cukup panjang.

DPPU  Adi Soemarmo yang terletak di Jalan Panasan Baru, Ngesrep, Ngemplak Boyolali Jawa Tengah, menjadi sangat penting untuk pasokan BBM  pesawat yang mendarat di Bandara Internasional Adi Soemarmo..

DPPU yang mulai beroperasi sejak 4 September 1993 tersebut, memiliki tiga tugas, yakni penerimaan, penimbunan dan penyaluran. Seain itu, terdapat sejumlah faktor, mengapa keberadaanya sangat penting.

Diantaranya, Bandara Internasional Adi Soemarmo sebagai bandara untuk pelayanan haji di Jawa Tengah. Kemudian, Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali ini memiliki history atau riwayat yang menjadi cikal bakal perkembangan daerah Solo Raya, seperti Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Klaten. Hal itu lantaran posisi Kota Surakarta yang selama ini menjadi kota penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Terlebih lagi Kota Surakarta juga merupakan kota asal Presiden Joko Widodo.

Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali juga sebagai bandara internasional, yang sangat menunjang perkembangan bisnis dan pariwisata di daerah Solo Raya.

Operation Head PT Pertamina DPPU Adi Soemarmo Boyolali, Tengku Nazwar saat mendampingi puluhan wartawan yang melakukan kunjungan lokasi mengatakan, kapasitas tangki mencapai 900 kilo liter, dimana ada satu tangki besar dengan kapasitas 500 kilo liter dan empat tangki dengan masing-masing 100 kilo liter, sehingga semua berjumlah 5 tangki.

Baca Juga:  Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Bagikan 13.630 paket Takjil di 227 SPBU

Tengku Nazwar menjelaskan, konsumsi bahan bakar actur bagi pesawat di Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali dalam setiap hari sekitar 20-25 kilo liter.

Operation Head PT Pertamina DPPU Adi Soemarmo Boyolali, Tengku Nazwar

“ Namun saat peak season seperti momentum liburan natal dan tahun baru serta lebaran idul fitri bisa melonjak signifikan. yang paling tinggi lagi kalau pas musim haji, itu peningkatakannya sangat tajam,” kata dia.

DPPU Adi Sumarmo Konsumsi bahan bakar avtur di Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali ditopang oleh sarana fasilitas pada Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Soemarmo dengan didukung suplai avtur dari Terminal BBM Rewulu Yogya dan Refinery Unit (RU) IV Cilacap.

Saat ini DPPU Bandara Adi Soemarmo Boyolali melayani 6 maskapai penerbangan, dengan trafik yang makin padat. Adapun permintaan avtur terhitung dari jumlah pesawat yang datang. Sehingga, tiap pesawat rata-rata membutuhkan pengisian avtur minimal 3 KL untuk sekali terbang.

Sementara,untuk harga avtur, sangat fluktuatif dan mengalami penyesuaian setiap dua mingguan. Hal tersebut menghitung penurunan minyak mentah dunia hingga posisi kurs rupiah terhadap dolar AS.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, terdapat 4 bandara besar melayani permintaan avtur, yakni Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, Bandara Yogyakarta Internasional di Kulonprogo dan Bandara Ahmad Yani Semarang.

Baca Juga:  Perdana di Semarang, Pertamina SMEXPO Hadirkan 30 UMKM Unggulan dan Ragam Konten Acara Menarik

Selain itu, Pertamina juga melayani pengisian bahan bakar pesawat di Bandara Tunggul Wulung Cilacap dan Bandara Ngloram Blora.

Kualitas Avtur Terjaga

Pertamina selalu menjaga standar di setiap prosedur kerja yang dilakukannya, salah satu contohnya ketika melakukan prosedur penerimaan bahan bakar Avtur di setiap Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Dalam proses ini Pertamina memiliki standar tersendiri dengan tujuan kualitas Avtur tetap terjaga mulai dari penerimaan, penyimpanan, hingga proses pengisian ke tangki pesawat.

Pada saat menerima avtur di DPPU, terdapat prosedur yang wajib dilakukan oleh petugas yakni, Petugas menerima dan memeriksa kelengkapan dokumen

Sebelum avtur diterima dan dimasukkan ke dalam tangki penyimpanan, petugas wajib memeriksa dokumen kelengkapan dari kendaraan yang membawa bahan bakar aviasi tersebut. Dokumen yang dimaksudkan adalah Aviation Fuel Delivery Release Note dan dokumen muatan (Loading Order), Surat Pengiriman Produk, dan Surat Jalan. Jika sudah sesuai, barulah kendaraan pengangkut avtur diizinkan masuk ke dalam area pembongkaran.

Petugas memeriksa dan menguji Avtur, jika tahap pemeriksaan dokumentasi selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah petugas wajib memeriksa dan menguji avtur yang dibawa. Pertama-tama, petugas akan memeriksa kerangan (pipa) yang harus dalam kondisi masih disegel. Jika ada kerangan yang tidak dalam kondisi tersegel, maka petugas akan melakukan investigasi.

Fungsi Penerimaan Penimbunan Penyaluran (PPP) bersama kepala DPPU akan mencatat hasil klarifikasi dan melakukan rekomendasi. Apabila ditolak, maka kendaraan pengangkut akan membawa avtur kembali ke supply point. Jika diterima, maka avtur akan memasuki tahap pembongkaran.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Penyaluran Energi di Jawa Tengah Terkendali Selama Masa Satgas Pemilu

Pada tahap pembongkaran ini, avtur tidak langsung masuk ke tangki penyimpanan, melainkan petugas akan mengecek dan menguji avtur dengan cara mengambil sampel lalu melihat tingkat kejernihan, temperatur, density, dan electrical conductivity. Sama halnya seperti pada tahap pemeriksaan segel, PPP juga bisa menerima atau menolak avtur yang dikirim jika tidak memenuhi standar. Apabila sudah memenuhi kriteria, petugas akan memindahkan avtur ke tangki penyimpanan. Setelah avtur dipindahkan, petugas akan melakukan tahap drain agar tidak ada sisa produk pada tangki. Lalu, petugas juga akan memeriksa apakah selama proses pemindahan ada kebocoran dan ketumpahan pada produk. Apabila hal ini terjadi, petugas akan mengambil tindakan penanggulangan sesuai standar prosedural.

Kemudian, petugas menerima avtur, proses terakhir dari penerimaan bahan bakar avtur di DPPU adalah melakukan pengukuran volume dari jumlah avtur yang dikirim dan diterima. Setelah sudah sesuai, maka petugas akan membuat nota penerimaan bahwa proses sudah selesai dan selanjutnya kendaraan pengangkut produk dapat kembali ke supply point.

Standar Operasional Prosedur (SOP) penerimaan avtur Pertamina memang dilaksanakan dengan aturan yang ketat. Hal ini untuk menjaga kualitas produk agar sesuai dengan standar internasional dan tentunya menjaga kepercayaan konsumen. (Henri)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *