WJI Jateng Dukung Penuh, Kades Bedono Minta Pemerintah Segera Tuntaskan Proyek Tol Semarang-Demak
SEMARANG (Awal.id) – Kepala Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Agus Salim meminta Pemerintah Pusat cq Pemerintah Kabupaten Demak segera menuntaskan proyek pembangunan jalan tol di pesisir Pantai Utara (Pantura), khususnya tol Semarang-Demak.
Permintaan itu dilontarkan Agus, lantaran empat kecamatan yang ada di wilayah Demak, masing-masing Kecamatan Sayung, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Bonang dan Kecamatan Wedung saat ini terancam terendam air rob.
“Kami minta proyek pembangunan jalan tol yang melintasi wilayah Demak agar dimasukkan dalam skala prioritas oleh pemerintah. Sebab, kalau proyek ini molor, desa kami bisa tenggelam oleh air rob,” kata Agus Salim saat dihubungi Awal.id melalui telepon seluler, Rabu (8/6).
Menurut Agus, percepatan pembangunan jalan tol Semarang – Demak tidak sekadar sebagai penguatan daratan dari abrasi laut, yang kini telah mengancam akan menenggelamkan desa yang yang dipimpinnya.
“Kami beserta warga Desa Bedono berharap proyek jalan tol segera terealisasi di Demak. Hal ini mengingat, air rob kini sudah memasuki pemukiman warga kami,” katanya.
Selain sebagai tanggul laut, kata Agus, tol di wilayah pesisir Pantura memiliki banyak manfaat lain, di antaranya memperlancar moda tranportasi masyarakat sekitar, menghindari kemacetan panjang akibat jalur protokol tergenang rob, serta menumbuhkan perekonomian masyarakat.
“Banyak manfaat yang kami peroleh apabila proyek jalan tol cepat teralisasi. Manfaat terbesar, kampung kami sudah terlindungi oleh sabuk/tanggul laut dari ancaman abrasi,” paparnya.
Agus memaparkan akibat abrasi sebagian Desa Bedono telah tenggelam, yakni Dukuh Senik dan Tambaksari.
Pada 1997 Desa Bedono memiliki daratan seluas 739,2 hektare. Tetapi pada 2017 lalu, luas daratan telah berkurang dan tersisa 551,673 hektare.
Mulai 1980-an, lanjut Agus, air laut mulai masuk ke areal pertanian masyarakat, sehingga warga membuat tambak. Namun kini air laut semakin naik yang menyebabkan dua dukuh di Desa Bedono, Demak, tenggelam.
“Abrasi tidak cuma menenggelam arel persawahan yang menjadi mata pencaharian warga desa, tapi juga mengubur rumah-rumah warga dua dukuh di Desa Bedono,” tuturnya.
Dukung Penuh
Sementara itu, Ketua DPD Warga Jaya Indonesia (WJI) Jawa Tengah Rozikin Subastian mendukung penuh permintaan Kepala Desa Bedono agar pemerintah segera menuntaskan proyek pembangunan tol tanggul laut di pesisir Pantura.
Rozikin Subastian yang akrab disapa Mas BD ini melihat banyak manfaat yang sangat menguntungkan bagi masyarakat luas, terutama warga sekitar proyek, jika tanggul laut di wilayah pesisir segera terealisasi.
Di samping sebagai pelindung utama dari abrasi air laut yang terus mengancam daerah pemukiman warga sekitar pantai, tol tanggul laut bisa menjadi cempeti bagi masyarakat untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian daerah, menyusul lancarnya arus transportasi di wilayah tersebut.
“Usulan Pak Kades Bedono sangat positif. Kami dari WJI Jateng sangat mendukung. WJI siap membantu agar pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol pesisir Pantura nanti bisa berjalan lancar. Semua program yang pro masyarakat, pasti akan kami dukung,” kata BD.
BD yang juga menjabat Ketua Paguyuban Putra Daerah (Papda) Kota Semarang mengaku prihatin atas penderitaan warga pesisir yang korban dari abrasi laut. Sebagai ormas yang bergerak di bidang sosial, dia mendesak pemerintah segera mempercepat proyek pembangunan tol tanggul laut guna mencegah jatuhnya korban akibat bencana alam tersebut. (*)