IGTKI Kendal Dibekali Materi Kurikulum Merdeka Belajar dengan Media Loose Part dan Steam
KENDAL (Awal.id) – Para kepala sekolah dan guru TK dibekali materi Kurikulum Merdeka Belajar dengan media Loose Part dan Steam pada Workshop Implementasi dan Strategi Kurikulum Merdeka. Workshop yang diselenggarakan di Pendopo Tumenggung Bahurekso digelar Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Kendal.
Loose part adalah media material lepas yang penggunaannya dapat beragam-ragam, yaitu bahan yang dapat dipindahkan, dibawa digabungkan, dirancang ulang, dipisahkan dan disatukan kembali dengan berbagai cara.
“Jadi media ini bisa digunakan dan dibentuk sesuai dengan imajinasi masing-masing anak, sehingga nantinya dapat membantu mengekspresikan kreativitas tanpa batas,” jelas Kepala IGTKI Kendal, Hj Darwati, di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Kendal, Rabu (22/6).
Darwati mengatakan, pembelajaran dengan media loose part ini bahan-bahannya mudah ditemukan di sekitar lingkungan tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak.
Sementara, media Steam adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada hubungan pengetahuan dan keterampilan science, technology, engineering, art, dan mathematics (STEAM) untuk mengatasi masalah.
Terpisah, Esterina dalam paparan materinya menyampaikan, pembelajaran kurikulum yang lama selalu terpusat pada guru, namun pada kurikulum merdeka ini guru juga mengikuti apa yang menjadi kemauan atau belajar yang disukai oleh peserta didik, sehingga mereka akan merasa senang dan nyaman saat belajar.
“Pada kurikulum saat ini kita lebih mengikuti atau menggali apa yang menjadi keinginan peserta didik, dan menggali potensi-potensi minat dan bakat, serta mengarahkannya untuk bisa lebih dikembangkan,” tutur Esterina.
Esterina juga mengkatakan, pembelajaran pada anak tidak terpancang pada tulis menulis saja, namun juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat itu.
“Contohnya ada suatu kejadian anak jatuh terpeleset, sehingga peserta didik diberikan pembelajaran untuk mambatu atau menolong anak tersebut,” ungkapnya.
Esterina juga memberikan pembekalan kepada para kepala dan guru TK terkait pembelajaran bahasa, pengetahuan, ketrampilan, sosial omosional, dan seni, agar nantinya para guru bisa memberikan pembelajaran tersebut kepada para peserta didiknya.
Salah satu peserta, Sulistyawati dari TK IT Ulul Albab Weleri menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut sangatlah bermanfaat, mengingat pembelajarannya sangat kreatif.
“Workshop ini sangatlah bermanfaat, karena banyak ilmu yang saya dapat, dan akan saya praktekkan untuk belajar mengajar, dengan harapan peserta didik bisa lebih kreatif dan ceria dalam belajar,” ujar Sulistyawati. (is)