Polisi Ungkap Kasus Pengeroyokan Siswi SMP di Alun-Alun Semarang
SEMARANG (Awal.id) – Polrestabes Semarang mengungkap kasus pengroyokan yang dilakukan tiga orang siswi di Alun-alun Pasar Johar, Kauman, Semarang Tengah pada Selasa (25/5).
Diketahui, video pengeroyokan berdurasi 29 detik tersebut sempat viral di media sosial, di mana ketiga pelaku itu melakukan aksinya terhadap korban yanb merupakan adik kelasnya pada Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Ketiga pelaku yang masih berusia 14 tahun tersebut yakni NF, SN, DA dan korban bernama SN (13). Korban mengalami luka lecet dan memar pada wajah dan lebam pada bagian punggung.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan para pelaku memang senior dari korban. Adapun modus yang dilakukan para pelaku, karena korban sebagai junior tidak menghormati pelaku.
“Karena para pelaku merasa tidak terima, kemudian korban dibawa ke alun-alun dan dilakukan penganiayaan yang videonya sempat viral,” ungkap Irwan didampingi Wakapolrestabes, AKBP Yuswanto Ardi dan Kasatreskrim, AKBP Donny Sardo L dalam konferensi pers di Lobi, Mapolrestabes Semarang, Rabu (25/5).
Mengenai penanganan kasus tersebut, Irwan menyebut telah disepakati bersama akan ditangani sesuai koridor hukum.
“Yang jelas akan dilakukan penananganan yang berbasis untuk kepentingan anak baik itu sebagai korban ataupun pelaku,” tandas Irwan yang juga dihadiri orang tua korban dan pakar psikologi dari Dinas Pendidikan.
Sementara, Perwakilan Psikolog dari Dinas Pendidikan Kota Semarang yang melakukan pendampingan menuturkan penjaminan hak pendidikan itu tanpa memandang status.
“Ini merupakan penanganan kolaboratif dengan pihak Polrestabes terkait kasus tersebut. Untuk ke depan kita siap untuk melakukan proses rehabiltasi untuk korban terhadap psikologisnya dan para untuk para pelaku akan dilakukan pembinaan,” tandasnya.
Di sisi lain, perwakilan dari orang tua pelaku mengucapkan permohonan maaf atas perbuatan anaknya. Dia berjanji akan lebih disiplin dalam mendidik anak.
“Saya mohon maaf kepada masyarakat Kota Semarang, dan korban beserta orang tuanya atas perlakuan anak kami. Kami berjanji akan lebih disiplin lagi dalam mendidik anak,” ujarnya. (is)