Ke Jogja, Ganjar Kaget Temukan Gula Putih Dijual Rp 10.000 Per Kilogram

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengunjungi aksi Kagama Canthelan di Mangunsudiran Jogjakarta yang menjual barang kebutuhan pokok dengan harga murah
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengunjungi aksi Kagama Canthelan di Mangunsudiran Jogjakarta yang menjual barang kebutuhan pokok dengan harga murah

JOGJAKARTA (Awal.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dibuat terkejut dengan murahnya barang-barang kebutuhan pokok di Jogjakarta. Saat gowes ke daerah Mangunsudiran, Minggu (15/5), Ganjar menemukan ada emak-emak yang ramai-ramai membeli berbagai sembako dengan harga-harga tak biasa.

Misalnya harga gula putih kemasan dijual Rp 10.000 per kilogram. Sayuran segar satu ikat hanya Rp 5000, susu kental manis sekaleng Rp 5000, mie instan Rp 5000 dapat tiga bungkus dan masih banyak yang lainnya. Jelas saja, lokasi jualan itu dikerumuni emak-emak.

“Kok murah bu, ini beneran?” tanya Ganjar pada ibu-ibu yang berkerumun untuk belanja di lokasi itu.

Baca Juga:  Optimalkan Digitalisasi, Bank Jateng Jangkau 96 Persen Wilayah Jateng

“Beneran pak, ini memang murah,” ucap mereka kompak.

Ternyata, lokasi itu adalah tempat anggota Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) melakukan aksi Kagama Canthelan. Sebuah program pemberian bantuan sembako pada masyarakat yang membutuhkan. Program itu dilakukan Kagama di berbagai tempat di Indonesia sejak awal pandemi lalu dan berlangsung sampai saat ini.

“Ini dulu malah gratis pak, tapi masyarakat sini malu kalau ambil gratis terus. Akhirnya kami konsep seperti pasar murah dan ternyata justru mereka antusias,” kata pengurus Kagama Canthelan Mangunsudiran, Ekandari.

Tak hanya dengan uang, terkadang masyarakat bisa barter barang. Jika mereka memiliki beras tapi tidak punya lauk, biasanya mereka datang untuk menukar beras dengan lauk yang ada.

Baca Juga:  PSIS Gagal Petik Poin, Kalah Tipis 0-1 dari Bhayangkara FC

“Jadi saling membantu, berasnya bisa dipakai yang lain. Sampai sekarang beberapa masih jalan,” ucapnya.

Selain di Mangunsudiran, Ganjar juga mengunjungi program Kagama Canthelan di Gowok, Caturtunggal Jogjakarta. Di tempat itu, Ganjar senang karena aksi sosial itu melibatkan masyarakat.

Di tempat itu, warga yang mampu menyisihkan uang sisa belanja sehari-hari dan dimasukkan ke kotak yang ada di pinggir jalan desa. Uang yang terkumpul di kotak itu kemudian dibelikan sembako untuk dicanthelkan di depan kantor RW. Masyarakat tak mampu lain bisa mengambil secara gratis.

Baca Juga:  Sinergi Kerja Sama KIW dan Pemkab Cilacap, Tandatangani MoU ; Kembangankan Kawasan Industri 

“Saya beberapa waktu lalu ke Makassar dan ada Kagama Canthelan di sana, saat ini ke Jogja juga ada. Saya senang meski setelah selesai pandemi atau minimal berkurang, gerakan ini terus berjalan dan dikembangkan,” kata Ganjar.

Ganjar berharap program Kagama Canthelan ini tetap dilestarikan. Pandemi mungkin sudah mulai berakhir atau mulai berkurang, namun menurut Ganjar, aksi-aksi sosial yang muncul selama pandemi harus terus menggelinding bahkan semakin besar. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *