Pemkot Semarang Gandeng PT PLN untuk Tingkatkan PAD
SEMARANG (Awal.id) – Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan PT Perusahaann Listrik Negara (PLN) guna peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar kembali bangkit dan tumbuh pembangunan Kota Semarang pasca pandemi Covid-19.
Dalam kerja sama tersebut, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dan Manager PT. PLN (persero) UP3 Semarang, Eric Rossi Priyo Nugroho menandatangani MoU yang berisi mengenai Pajak Penerangan Jalan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan target adanya peningkatan 25% Pajak Penerangan Jalan yang selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara kedua belah pihak.
Hendi sapaan akrab Walikota Semarang menuturkan bahwa kerja sama ini berisi mengenai Pajak Penerangan Jalan dengan PLN dengan target adanya peningkatan 25% Pajak Penerangan Jalan.
“Saya mewakili Pemerintah Kota Semarang mengucapkan terima kasih atas dukungannya PLN kepada Pemkot karena selama ini sudah berkolaborasi,” ungkap Hendi, di Ruang VIP Walikota, Rabu (6/4).
Menurut Hendi, penerimaan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) termasuk dalam tiga besar penerimaan pajak daerah Kota Semarang, setelah PBB dan BPHTB. Pada 2021 lalu, ditargetkan penerimaan pajak dari sektor ini sebesar 249,5 milyar dengan realisasi 227,37 milyar.
“Adanya penerimaan pajak tersebut, selain digunakan kembali untuk penerangan jalan umum di Kota Semarang juga sebagai modal pembangunan sesuai prioritas RPJMD Kota Semarang,” jelas Hendi
Hendi juga menjelaskan bahwa PLN Kota Semarang setiap bulannya menyetor kurang lebih 20-21 milyar PPJ yang otomatis masuk dalam pembayaran tagihan listrik masyarakat.
Sementara, tagihan Pemkot Semarang sebesar 6 Milyar sehingga masih ada surplus 14 milyar yang kemudian dimanfaatkan untuk dana pembangunan.
“Kami rasa dengan adanya kerja sama ini artinya peluang untuk meningkatkan PAD dari PPJ ini sangat besar. Di samping itu, juga diperlukan pengawasan lebih dalam upaya penertiban penyediaan penerangan jalan umum misalnya dengan pemasangan meter listrik. Hal terpenting dari penertiban ini adalah untuk mengurangi resiko konsleting listrik, kebakaran dan bahaya lain yang dimungkinkan terjadi,” tutur Hendi.
Sementara Manager PT. PLN (persero) UP3 Semarang, Eric Rossi Priyo Nugroho, menambahkan sejumlah upaya yang dilakukan PLN untuk meningkatkan konversi penggunaan perangkat bersumber listrik juga sudah dilakukan. Seperti kompor gas menjadi kompor listrik, pemakaian kendaraan listrik dan upaya penjajagan penggunaan videotron dari baliho atau reklame.
“Hal ini mengingat baliho dan reklame sangat rawan apabila terjadi force major seperti angin kencang akan menjatuhi jaringan listrik. Kami juga melihat kalau videotron ini lebih dan modern, fondasi yang lebih bagus dan bisa digunakan untuk beberapa kebutuhan dengan suplay energi listrik,” tambah Eric
Sedangkan mengenai pajak penerangan jalan, sambunh eric, nantinya bisa dengan cara electric frying lifestyle dengan menerapkan energi pemakaian pada masyarakat. Dia juga mencontohkan dengan cara penggunaan peralatan listrik di dalam rumah tangga serta menggunakan kendaraan listrik di dalam lalu lintas jalan.
“Pihak PLN juga akan terus berupaya mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan mendirikan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tersedia di 43 titik di Kota Semarang. Dengan adanya MOU ini, kami berharap dan ikut mendukung adanya peningkatan PAD sesuai yang ditargetkan oleh Pemkot Semarang,” tutup Eric. (Cip)