GTS Gmedia dan Soepra Radio di SMAN 5 Semarang, Siswa Diajak Jadi Pencipta Konten yang Cerdas

SEMARANG (Awal.id) – Gmedia bersama Soepra Radio dan Televisi bekerja sama dengan siswa SMAN 5 Semarang mengadakan Goes To School (GTS), Selasa (22/3). GTS yang mengusung tema Be A Smart Content Creator” diikuti 250 peserta.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar siswa/i dapat mengetahui apa saja skill awal untuk menjadi content creator. GTS dimulai pada pukul 10.00 WIB yang dibuka oleh pembawa acara Adhitya Darmawan dari Gmedia dan dilanjutkan oleh Jessie dari Soepra Radio dan Televisi selaku moderator.

Waka Kurikulim SMAN 5 Semarang, Leni Iffah SPd mengaku senang dengan kegiatan GTS ini. Leni mengatakan kegiatan ini selaras dengan branding yang sedang dilakukan oleh SMAN 5, yaitu Digital School.

“Mewakili seluruh guru, dan siswa, saya mengucapkan terima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk mendapatkan materi dari Gmedia. Tema yang diangkat ini sesuai dengan branding SMAN 5, yaitu DIGI (Digital School). Kami berharap, kerja sama ini dapat berlanjut di event lain agar siswa SMAN 5 dapat menjadi content creator yang kreatif,” ujar Leni.

Baca Juga:  Tiba di Semarang, Ian Andrew Gillan : Saya Siap Pertahankan PSIS di Peringkat 5 Besar Liga 1

Sementara Marketing Communication Gmedia, Ade Frans Budhi Laksana pada paparan materinya mengatakan sebelum terjun lebih dalam perihal menjadi content creator, siswa harus tahu dulu tujuannya.

“Menjadi content creator itu ada dua arahnya. Untuk profesional pekerjaan yang dibayar atau untuk kepuasaan pribadi. Untuk awal mulai, jangan fokus untuk dibayar terlebih dulu. Fokus bikin konten yang kita suka, dan nyaman. Nanti kalo sudah konsisten dan memiliki banyak portofolio, kemungkinan untuk dibayar akan terbuka,” ujar Ade.

Menurut Ade, menjadi seorang content creator juga harus bisa memaksimalkan kemampuan yang dipunya.

“Jadi konten yang nantinya kalian ciptakan tidak melulu harus berupa gambar. Tapi kalau kalian suka video, ya buat video. Suka animasi, ya buat animasi. Bahkan kalau kalian suka menceritakan sesuatu atau mengobrol, kalian bisa buat podcast. Jadi banyak macamnya,”,tambah Ade.

Baca Juga:  Hilangkan Kesan Mistis, Ganjar akan Revitalisasi Lokananta

Bangun Personal Branding

Selain memaksimalkan kemampuan yang dipunya, kata Ade, menjadi seorang content creator juga harus membangun personal branding di social media. Personal branding ini menjadi penting untuk meningkatkan minat penonton, sehingga mereka yang tertarik bisa untuk menyimpan atau membagikan konten yang dibuat kepada pengguna lain. Adapula hal yang tidak kalah penting yaitu, perbanyak refrensi. Refrensi ini menjadi penting untuk membantu seorang content creator mendapatkan ide serta mengamati trend.

“Kalian harus biasakan untuk follow akun-akun dari content creator lain. Ini bisa memicu kalian untuk mendapatkan ide baru,” kata Ade.

Sementara  materi  kedua disampakan Dosen DKV Unika, Bayu Widiantoro, Menurut Bayu, untuk menjadi content creator harus memiliki keinginan dan kemauan untuk berbagi informasi dengan masyarakat luas. Tidak hanya itu saja, seoarang content creator juga harus peka untuk menemukan apa yang dibutuhkan masyarakat, lalu dituangkan dalam sebuah konten yang menarik.

“Dari keresahan masyarakat, kalian kumpulin, kalian riset, lalu diolah jadi sebuah konten yang menarik. Tapi, kalian juga harus perhatikan penggunaan bahasa dan durasi konten yang kalian buat. Untuk konten tulisan, pastikan singkat padat dan jelas dengan pemilihan kata yang baik. Kalau untuk konten video pastikan tidak terlalu panjang. Nanti orang akan malas litany,” ujar Bayu.

Baca Juga:  Viral Aplikasi MyHeritage, Serasa Bisa Hidupkan Orang Meninggal

Diakhir pemaparannya, Bayu menyinggung perihal Isi dalam konten yang dibuat. Konten yang dibuat oleh seorang content creator harus selaras dengan pesan yang ingin disampaikan. Jadi, masyarakat dapat memahami dan menerima maksud dari konten itu sendiri.

“Kalau kalian sudah tau mau bahas apa dalam konten, kasih prolognya adalah permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat. Kalau mereka sudah relate dengan permasalahan itu, kasih penjelasan penyelesaian atau saran yang berhubungan dengan hal tersebut. Jangan melenceng jauh, nanti orang yang liat akan jadi bingung, dan kalian ada kemungkinan gagal untuk grab pasar kalian,” tandas Bayu. (*)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *