Peringati Hari Pahlawan, Paduan Suara Napi Lapas Semarang Nyanyikan Lagu-lagu Perjuangan

SEMARANG (Awal.id) – Memperingati Hari Pahlawan Tahun 2021, tim paduan suara narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menyanyikan lagu-lagu perjuangan pada saat Upacara Bendera, Rabu (10/11). Lagu-lagu itu untuk mengingatkan generasi penerus bangsa terhadap semangat perjuangan para pahlawan dalam mengusir para penjajah dengan dipertaruhkannya nyawa dan raga.
Upacara Hari Pahlawan yang dilakukan di Pahlawan di lapangan Upacara Lapas Semarang dipimpin Kalapas Semarang, Supriyanto. Upacara diikuti seluruh pegawai dan perwakilan narapidana pada setiap blok hunian dengan mengenakan pakaian putih dan celana hitam serta berpeci.
Pada upacara tersebt, Supriyanto membacakan sambutan Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini. Menurut Mensos, peringatan Hari Pahlawan dapat dijadikan refleksi keteladanan dan keteguhan untuk menggapai harapan masa depan.
“Semangat, tekad, dan keyakinan pahlawan harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan kita semua untuk mengemban misi bersejarah mengalahkan musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas,” ujar Supriyanto saat membacakan amanat Menteri Sosial.
Di sisi lain, Supriyanto memaknai hari Pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang yang tumpah darah untuk mengusir para penjajah.
“Sudah sepatutnya sebagai generasi muda, kita wajib menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif untuk kemajuan bangsa serta berperilaku baik di mana pun berada, termasuk di lapas,” paparnya.
Dia berharap para pegawai hendaknya bisa menjadi pahlawan masa kini dengan melakukan pembinaan secara maksimal agar tercipta tenaga terampil.
“Sebagai pegawai, hendaknya bisa memberikan kontribusi yang positif bagi narapidana. Berikan ilmu kerohanian, kesadaran berbangsa bernegara, asah keterampilan dan bakat-bakat mereka, sehingga saat mereka bebas nanti dapat memiliki keahlian dan menjadi pahlawan masa kini, pembina napi,” ujar Kalapas.
Supriyanto mengingatkan kepada pegawai di lingkungannya untuk bisa bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.
“Kita sebagai pegawai wajib pula bekerja untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, bekerja secara profesional, jangan sampai jadi duri dalam instansi, tidak memajukan, tetapi malah menghancurkan,” katanya.
Bagi narapidana, kata Kalapas, peringatan Hari Pahlawan harus dijadikan momentum untuk memperbaiki diri, sehingga kelak mereka bisa diterima kembali di tengah-tengah masyarakat.
“Jadilah pahlawan bagi diri kalian sendiri, berubahlah untuk menjadi yang lebih baik. Pahlawan masa kini itu yang bisa berkarya untuk bekal bebas nanti,” tutup Supriyanto.
Pada upacara tersebut, juga dibacakan pesan-pesan para pahlawan serta melakukan hening cipta selama 60 detik sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengorbanan pahlawan yang telah gugur untuk meraih kemerdekaan Indonesia. (*)