Capaian Investasi Jawa Tengah di CJIBF 2021 Naik 50 Persen

SEMARANG (Awal.id) – Capaian kepeminatan investasi dalam ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2021, Senin, (15/11), meningkat dari tahun sebelumnya, tahun lalu tercatat senilai Rp 22 triliun, tahun ini mencapai Rp 39 triliun.
Dibukukan pada ajang CJIBF 2021, 10-11 November, tercatat ada 44 Letter of Intent (LoI), dan mencapai sebesar Rp 39 triliun, terdiri dari Rp 9,84 triliun dan 2,04 miliar dolar atau setara Rp 29,16 triliun.
“Ini suatu yang luar biasa ya, makanya ini justru menjadi tantangan dan blessing agar kepeminatan ini netes (menetas),” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri dalam jumpa pers di Aula DPMPTSP Jateng.
Ratna mengatakan, investor tersebut berasal dari Singapura, Jepang, India, Tiongkok, Australia dan pemodal dari dalam negeri. Mereka berminat melakukan investasi di bidang energi, manufaktur, jasa, pariwisata, properti dan infrastruktur.
Sejak 2017 realisasi kepeminatan dari ajang CJIBF merata berkisar 42 persen. Pada tahun 2020, dari 26 kepeminatan sekitar 25 persen realisasi dalam bentuk izin usaha, 2019 tercatat ada 31 izin usaha, 2018 ada 35 izin usaha dan di 2017 ada 20 izin usaha.
“Harapannya memang 100 persen, namun bicara proses bisnis kan panjang, termasuk mempertimbangkan kemampuan fiskal perusahaan, dari 2020 – 2021 banyak yang masih terkendala finansial karena dialokasikan untuk penanganan Covid-19,” imbuhnya.
Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Firdauz Muttaqin menjelaskan, investor juga melihat terobosan pemerintah pusat mempermudah investasi, di antaranya, kebijakan tax allowance, tax holiday dan upaya untuk mengatasi “bottle necking” investasi.
“Indonesia dipandang sebagai tempat investasi yang bagus. Tenaga kerja kompetitif dan kualitasnya (hasil produksi) bagus. Jadi ini merupakan kepercayaan pada Indonesia yang semakin meningkat,” ujar Firdauz.
Dari ajang CJIBF 2021 tercatat, ada 12 pemodal yang berencana menanamkan modal di kawasan- kawasan meliputi Kota Semarang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Kendal Kabupaten Brebes, dan juga Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Wijayakusuma, Jatengland Industrial Park Sayung dan Kawasan Industri Aviarna. (is)