Harga Telur Anjlok Paguyuban Peternak Ngadu ke Bupati

KENDAL – Paguyuban peternak di Kabupaten Kendal mengadu ke Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengeluhkan penurunan harga telur secara drastis di masa PPKM.
Akibat anjloknya harga tersebut membuat para peternak merugi, karena harga ayam di pasaran tidak sebanding dengan harga pakan ayam yang melambung tinggi.
Hal tersebut disampaikan Ketua Paguyuban Peternak Kendal, Suwarno, saat audensi dengan Bupati Kendal, di Lapas Pemuda Kelas IIB di Plantungan, Jumat (1/10).
Suwarno mengatakan, di kalangan peternak pada saat ini hanya mampu bertahan, sementara yang lainnya merugi dan bangkrut.
“Kami tak bisa berbuat apa-apa untuk menyikapi penurunan harga telur di pasaran. Kami minta kepada pemerintah bisa mencarikan solusi agar harga telur bisa normal kembali,” harapannya.
Menurutnya, rendahnya harga yang ada di pasaran, juga berimbas pada peternak mandiri atau usaha kecil, seperti UMKM.
“Peternak kecil banyak yang bangkrut. Bahkan kandang-kandang juga mau dijual usahanya,” kata Suwarno.
Dijelaskannya, harga yang mengacu dalam Peraturan Menteri Perdagangan sudah tak tepat untuk menyikapi keadaan saat ini.
“Harga telur di peternak masih di angka Rp 16.000 per kilogram dari harga normal Rp 21.000 per kilogramnya. Bulan kemarin harga telur malah jatuh hingga Rp 15.000 per kilogramnya di tingkat peternak,” ucapnya.
Sebagai terobosan agar mampu bertahan, para peternak menyiasati keadaan ini dengan mengurangi jumlah ayam dengan harapan jumlah pakan yang diberikan juga berkurang.
“Saat ini harga pakan sedang tinggi, tentunya tidak sama dengan apa yang dihasilkan dan ini akan menyebabkan tingkat kerugian bertambah besar,” tandas Suwarno. (is)